Sabtu, 23 Agustus 2008

Habib Sholeh Al Hamid Tanggul


oleh : Salim Umar,Bidin Assegaff
Beliau adalah Seorang wali qhutub yang lebih dikenal Dengan nama habib Sholeh Tanggul, Ulama Karismatik yang berasal dari Hadro maut pertama kali melakukan da’wahnya ke Indonesia sekitar tahun 1921 M dan menetap di daerah tanggul Jember Jawa timur. Habib Sholeh lahir tahun 1313 H dikota Korbah , ayahnya bernama Muhsin bin Ahmad juga seorang tokoh Ulama dan Wali yang sangat di cintai masyarakat , Ibunya bernama Aisyah ba umar.

Sejak Kecil Habib sholeh gemar sekali menuntut ilmu , beliau banyak belajar dari ayahandanya yang memang seorang Ahli ilmu dan Tashauf , berkat gembelengan dan didikan dari ayahnya Habib sholeh memilki kegelisahan Batiniyah yang rindu akan Alloh Swt dan Rindunya Kepada Rosululloh SAW, akhirnya beliau melakukan Uzlah ( Mengasingkan diri) selama hampir 7 tahun sepanjang waktu selama beruzlah Habib Sholeh memperbanyak Baca al quran , Dzikir dan membaca Sholawat . Hingga Akhirnya Habib Sholeh Di datangi Oleh tokoh Ulama yang juga wali Quthub Habib Abu bakar bin Muhammad assegaf dari Gresik, Habib Sholeh Diberi sorban hijau yang katanya Sorban tersebut dari Rosululloh SAW dan ini menurut Habib Abu bakar assegaf adalah suatu Isyarat bahwa Gelar wali Qhutub yang selama ini di sandang oleh habib Abubakar Assegaf akan diserahkan Kepada Habib Sholeh Bin Muhsin , Namun Habib sholeh Tanggul merasa bahwa dirinya merasa tidak pantas mendapat gelar Kehormatan tersebut. Sepanjang Hari habib Sholeh tanggul Menangis memohon kepada Alloh Swt agar mendapat Petunjuknya.

Dan suatu ketika habib Abyubakar Bin Muhammad assegaf gresik mengundang Habib sholeh tanggul untuk berkunjung kerumahnya , setelah tiba dirumah habib Abubakar Bin Muhammad assegaf menyuruh Habib Sholeh tanggul untuk melakukan Mandi disebuah kolam Milik Habib Abu bakar Assegaf , setelah mandi habib Sholeh tanggul di beri Ijazah dan dipakaikan Sorban kepadanya. Dan hal tersebut merupakan Isyarat Bahwa habib Abubakar Bin Muhammad Assegaf telah memberikan Amanat kepada Habib sholeh tanggul untuk melanjutkan Da’wak kepada masyrakat.Habib Sholeh mulai melakukan berbagai aktifitas dakwahnya kepada Masyarakat, dengan menggelar berbagai Pengajian-pengajian . Kemahiran beliau dalam penyampaian dakwahnya kepada masyarakat membuat beliau sangat dicintai , dan Habib sholeh Mulai dikenal dikalangan Ulama dan habaib karena derajat keimuan serta kewaliaan yang beliau miliki. Habib sholeh tanggul sering mendapat Kunjungan dari berbagai tokoh ulama serta habaib baik sekedar untuk bersilahturahim ataupun untuk membahas berbagai masalah keaganmaan, bahkan para ulama serta habaib di tanah air selalu minta didoakan karena menurut mereka doa Habib sholeh tanggul selalu di kabulkan oleh alloh SWt, Pernah suatu ketika habib Sholeh tanggul berpergian dengan habib Ali Al habsy Kwitang dan Habib ali bungur dalam perjalanan Beliau melihat kerumunan Warga yang sedang melaksanakan sholat Istisqo’ ( Sholat minta hujan ) karena musim kemarau yang berkepanjangan , lalu Habib sholeh Memohon kepada alloh Untuk menurunkan Hujan maka seketika itupula hujan turun. Beliau berpesan kepada jama’ah Majlis ta’limnya apabila do’a-doa kita ingin dikabulkan oleh Alloh Swt jangan sekali-kali kita membuat alloh murka dengan melakukan Maksiyat, Muliakan orang tua mu dan beristiqomalah dalam melaksanakan sholat subuh berjama’ah.Habib Sholeh berpulang kerahmatulloh pada tanggal 7 sawal 1396 h atau sekitar tahun 1976, hingga sekarang Karomah beliau yang tampak setelah beliau meninggal adalah bahwa maqom beliau tidak pernah sepi dari para jamaah yang datang dari berbagai daerah untuk berziarah apalagi waktu perayaan haul beliau yang diadakan setiap hari kesepuluh dibulan syawal ribuan orang akan tumpah ruah kejalan untuk memperingati Khaul beliau.


1 komentar:

Anonim mengatakan...

Visi dan Misi
AZAS, VISI, MISI dan TUJUAN, Dalam Anggaran Dasar telah dinyatakan bahwa organisasi ini mempunyai Azas, Visi, Misi dan Tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Muktamar,yaitu:
• Azas
Rabithah Alawiyah dibangun dengan azas Islam yaitu berpegang kepada Alquran dan Sunnah Rasul Muhammad SAW, sebagai kelanjutan dari apa yang diwariskan oleh tokoh Alawiyin pendiri Arrabitatoel al-Alawijah, sesuai dengan Thariqah Alawiyah. Menerima Pancasila sebagai azas Negara RI.

• Visi
Menjadi wadah penggerak dan pemersartu Alawiyin di Indonesia.

• Misi
Membina Ukhuwah Islamiyah, meningkatkan kesadaran dan peran serta Alawiyin dalam kehidupan bermasyarakat , menciptakan kader - kader Alawiyin sebagai insan dan pemimpin yang berakhlaqul karimah, menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.

• Tujuan
Meningkatkan kesejahteraan lahir batin Ummat Islam Indonesia umumnya dan Keluarga Alawiyin khususnya.

Susunan Pengurus
SUSUNAN KEPENGURUSAN
RABITHAH ALAWIYAH PERIODE 2006-2011

Dewan Penasehat

Ketua : Hb. Abdurrahman Syech Alatas
Anggota :
- Hb. Dr. Syechan Syaukat Syahab
- Hb. Umar Muhammad Muclahela
- Hb. Dr. Quraisy Syahab
- Hb. Husein Ali Alatas
- Hb. Ali Abdurrahman Assegaf
- Hb. Abdurrahman Muhammad Al-Habsyi
- Hb. Abdul Kadir Muhammad Al-Haddad
- Hb. Dr. Salim segaf Al-Jufri
- Hb. Muhammad Assegaf, SH.

Dewan Pengawas

Ketua : Muhsein Muhdhor Khamur
Wakil Ketua : Kadzim Salim Al-Hiyed
Anggota :
- Ja'far Al-Haddar
- Ahmad AR. Massawa
- Muhammad Husein Assegaf
- Ketua Jamiat Kheir
- Ketua Daarul Aitam

Dewan Pengurus

Ketua Umum : Zen Umar Smith
Wakil Ketua Umum : Muhsin Idrus Al-Hamid
Ketua : Muhammad Rizik Syahab
Ketua : Ahmad Abdullah Al-Kaff
Ketua : Ahmad Fahmi Assegaf
Ketua : Ismet Abdullah Al-Habsyi
Sekretaris Umum : Umar Ali Az-Zahir
Wakil Sekum : Idrus Alwi Al-Masyhur
Bendahara Umum : Abdulkadir Abdullah Assegaf
Wakil Bend. Umum : Ahmad Umar Muclahela


Bidang Pemberdayaan Usaha :

- Ahmad Riyadh Al-Khiyed
- Naufal Ali Bilfaqih

Bidang Kesejahteraan dan Sosial :

- Abubakar Umar Alaydrus
- Husein Muhammad Al-Hamid

Bidang Pemberdayaan Pemuda Dan Wanita :

- Abdurrahman Alaydrus
Bidang Informasi dan komunikasi :

- Faisal Assegaf

Bidang Organisasi :

- AbdurrahmanAK. Basurrah

Bidang Pendidikan :

- Muhammad Anis Syahab
- Muhammad Idrus Al-Hamid
- Toha Hasan Al-Habsyi

Bidang Dakwah :

- Jindan Naufal Djindan
- Muhammad Vad'aq
- Muhammad Ridho bin Yahya










Program Kerja
I) Maktab Daimi

1.1.Upaya menjadikan Maktab Addaimi satu-satunya lembaga nasab Alawiyin
1.2.Pemutahiran data Alawiyin
1.3.Pelatihan Kader pelestarian Nasab

II) Keagamaan

2.1.Memfasilitasi para Dai Alawiyin dalam kegiatan dakwah di daerah (Cabang)
2.2.Mendokumentasikan kegiatan para Dai yang berkualitas sebagai media dakwah
2.3.Menjadikan potensi seremonial kegiatan keagamaan sebagai media silaturahmi dan pembahasan masalah-masalah aktual.

III) Pendidikan & Kesejahteraan

3.1.Menerbitkan buku panduan untuk menumbuhkan ghiroh Alawiyin
3.2.Memfasilitasi forum komunikasi lembaga pendidikan milik alawiyin minimal satu tahun sekali
3.3.Pemberian beasiswa bagi pelajar/mahasiswa Alawiyin berprestasi yang tidak mampu
3.4.Mengupayakan peluang beasiswa pendidikan dari lembaga Luar negeri
3.5.Meningkatkan pemanfaatan website Rabithah Alawiyah ( www.rabithah.net)
dan email (sekretariat@rabithah.net)dalam pemberian informasi peluang kerja dan usaha dari dan ke seluruh cabang .

IV) Pendanaan

4.1.Mengaktifkan donatur tetap
4.2.Meningkatkan penerimaaan Zakat,infaq,Shadaqah
4.3.Mendirikan badan usaha/koperasi
4.4.Mengusahakan bantuan dari luar negeri

REKOMENDASI

1. Mendokumentasikan manuskrip dari Alawiyin
2. Mendirikan perpustakaan Ke-Islaman
3. Turut serta dalam pembentukan Rabithah Islamiyah Indonesia.
4. Berperan aktif dalam kegiatan Organisasi Islam
5. Mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi program kerja minimal 2 tahun sekali
Jan 6, 2008
Pernyataan DPP Rabithah Alawiyah
Pernyataan DPP Rabithah Alawiyah
Dalam menangani dan menghadapi tantangan Wahhabi, jangan pula kita lupa satu lagi virus yang amat berbahaya kepada umat Islam, bahkan mungkin lebih bahaya dari Wahhabi, yang boleh menjerumuskan umat ke arah kesesatan dan kebinasaan. Syiah tidak kalah dengan Wahhabi dalam memusuhi dan membunuh Ahlus Sunnah wal Jamaah. Bahkan terdapat kalangan mereka yang terkenal melakukan pembunuhan demi mencapai cita-cita dan hasrat mereka. Sudah tidak menjadi rahsia bahawa kejatuhan Daulah 'Abbasiyyah di Baghdad juga akibat pengkhianatan puak Syiah. Siapa tidak tahu mengenai Nashiruddin ath-Thusi yang sanggup bersekongkol dengan pihak Monggol untuk membunuh kaum Muslimin. Janganlah kerana layap leka mengagungkannya sebagai seorang ahli astronomi dan saintis, maka kita lupa kepada jenayah dan pengkhianatannya terhadap umat ini. Kita tidak tahu entah berapa ramai orang Ahlus Sunnah wal Jamaah telah dibunuh mereka, bahkan sehingga kini Ahlus Sunnah masih ditindas di Iran yang dahulunya adalah negara Ahlus Sunnah. Slogan perpaduan, "la Syiah wa la Sunnah", adalah seumpama slogan puak Khawarij sewaktu memerangi Baginda 'Ali r.a. iaitu perkataan yang benar tetapi tujuannya adalah kebatilan. Jika tidak ada perbezaan antara Sunnah dengan Syiah, maka kenapa perlu kamu wahai Syi`i menyebarkan fahaman kamu dalam negeri kami yang penduduknya telah sekian lama berada di bawah naungan 'aqidah Ahlus Sunnah wal Jama`ah? Allahu ... Allah, sungguh Syiah sama dengan Wahhabi, sama-sama memusuhi Ahlus Sunnah wal Jama`ah dan mereka akan menindas bahkan membunuh Ahlus Sunnah wal Jama`ah apabila dapat berbuat sedemikian. Siapakah kita ini, jika para sahabat yang mulia juga tidak lepas dari kebencian puak tersebut. Waspadalah wahai Sunniyyun.

Kepada keturunan habaib yang kami cintai, janganlah terpengaruh dengan dakyah puak Syiah yang kononnya mencintai kamu. Sungguh kecintaan mereka itu hanya tipuan semata. Berpeganglah kamu kepada jangan para salaf kamu yang mulia agar kalian dapat kami jadikan panutan sebagaimana leluhur kamu terdahulu. Dalam satu pernyataan daripada Dewan Pengurus Pusat (DPP) Rabithah Alawiyah tentang perselisihan Sunni - Syiah dinyatakan antara lain:-
Surat pernyataan dari para ulama, munsib dan tokoh-tokoh keluarga Abi Alawi di Hadramaut dan al-Haramain mengenai urusan seputar Rabithah Alawiyah yaitu "Agar tetap kokoh dan istiqomah di atas fondasi, aturan-aturan dan Anggaran Dasar yang telah disusun oleh para pendiri dan kepengurusan Rabithah Alawiyah terdahulu yang berjalan di atas Thariqah Ahlu Sunnah Wal Jamaah al-Asy`ariyah, mengakui dan mengikuti madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi`i dan Hambali).
Diharap para habaib kita akan terus menjaga jalan para leluhur mereka. Dengan itu, tetaplah kemuliaan berada bersama mereka dan sentiasalah mereka menjadi ikutan dan panduan para muhibbin.
Posted at 08:32 pm by ahlulbait




Name Alwi Alkaff
January 9, 2009 09:05 PM PST

SANGAT SANGAT MENDUKUNG SURAT PERNYATAAN INI "Surat pernyataan dari para ulama, munsib dan tokoh-tokoh keluarga Abi Alawi di Hadramaut dan al-Haramain mengenai urusan seputar Rabithah Alawiyah yaitu "Agar tetap kokoh dan istiqomah di atas fondasi, aturan-aturan dan Anggaran Dasar yang telah disusun oleh para pendiri dan kepengurusan Rabithah Alawiyah terdahulu yang berjalan di atas Thariqah Ahlu Sunnah Wal Jamaah al-Asy`ariyah, mengakui dan mengikuti madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi`i dan Hambali)"














DOA MENGHADAPI TEKANAN
اللهُمَّ إِنِّي أَشْكُوْ إِلَيْكَ ضَعْفَ قُوَّتِي وَقِلَّةَ حِيْلَتِي وَهَوَانِي عَلَى النَّاسِ
Ya Allah! Sesungguhya daku mengadu padamu akan kelemahan upayaku,kurang usahaku dan hinanya aku di kalangan manusia
يَا رَبَّ العَالَمَيْنَ ، أَنْتَ رَبُّ المُسْتَضْعَفِيْنَ ،وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ ، وَأَنْتَ رَبِّي
Wahai Tuhan sekalian alam, Engkaulah Tuhan golongan yang lemah,Engkaulah yang Maha Mengasihani, dan Engkaulah Tuhanku
إِلَى مَنْ تَكِلُنِي ، إِلَى بَعِيْدٍ يَتَجَهَّمُنِي أَمْ عَدُوٍّ مَلَّكْتَهُ أَمْرِي ؟
Kepada siapa Engkau serahkan aku, di kejauhan aku disisihkanatau kepada musuh yang diberikan kuasa padanya untuk menggagalkan urusanku?
إِنْ لَمْ يَكُنْ بِكَ غَضَبٌ عَلَيَّ فَلا َ أُبَالِي ،غَيْرَ أَنَّ عَافِيَتَكَ هِيَ أَوْسَعُ لِي
Tidaklah mengapa jika Engkau tidak murka padaku,tetapi aku lebih mengharapkan naungan kesejahteraan daripadaMu
أَعُوْذُ بِنُوْرِ وَجْهِكَ الَّذِي أَشْرَقَتْ لَهُ الظُّلُمَاتُ ،وَصَلُحَ عَلَيْهِ أَمْرُ الُّدُنْيَا وَالآخِرَةِ
Aku mohon berlindung dengan nur “wajah”Mu yang menerangi kegelapandan memperelokkan urusan dunia dan akhirat
أَنْ يَحِلَّ عَلَيَّ غَضَبُكَ أَوْ أَنْ يَنْزِلَ بِي سَخَطُكَ
Lindungilah daku dari kemurkaanMuatau apa yang mungkin menimpaku disebabkannya
لَكَ العُتْبَى حَتَى تَرْضَى
Hanya kepada Engkaulah aku pasrahkan diri sehingga Engkau redha
وَلاَ حَوْلَ وَلا َقُوَّة َإِلا َّ بِالله
Sesungguhnya tiada daya-upaya dan tiada kekuatan melainkan dengan Allah
****
Mengapa doa ini?

Peristiwa2 yg menggembirakan dan memnyedihkan di sepanjang sepuluh Tahun telah berakhir ..Dalam tahun ini Nabi Muhammad SAW kehilangan dua pembela dan penyokong besar. Pertama, wafatnya Abu Talib, iaitu pemimpin keluarga Abdul Muttalib, pembela terkemuka Nabi SAW dan orang terkemuka Quraisy.Pedihnya tragedi ini masih segar di hati Nabi Muhammad SAW ketika disusuli dengan kematian isterinya yang tercinta Khadijah yang semakin memburukkan lagi kepedihan itu.Abu Thalib adalah pelindung hidup dan kehormatan Nabi, semetara Khadijah mengabdi pada Islam dengan hartanya yang melimpah.Sejak awal Tahun ke sebelas kenabian Nabi SAW mengalami susana penuh permusuhan dan dendam terhadapnya.

Nyawanya terancam terus menerus dan Baginda tidak memeperolehi peluang utk berdakwah.Beberapa hari selepas kematian Abu Thalib seorang Quraisy melemparkan kotoran ke kepala Nabi SAW...Memandangkan susana getir di Mekah Nabi mengutuskan pergi ke kawasan lain. Ketika itu Thaif sdg membgn.

Baginda mengambil keputusan pergi ke sana utk menghubungi pemimpin suku Thaif utk mengajaknya masuk Islam....Di sana Baginda menerangkan agama Tauhid dan meminta bantuan dan sokongan. Namun seruan itu Baginda di tolak .Pembesar di sana menentang Baginda dan menghasut org-org bodoh dan juga berfikiran sempit.Nabi SAW dikepung dan dihalau..Baginda pun keluar dari Thaif dan berlindung di sebuah kebun ......Penduduk Thaif berhenti mengejar Nabi Muhammad SAW. Badan Baginda luka kerana dilempar batu-batu.Baginda pun berdoa dengan lafaz di atas. Doa tersebut merupakan luahan hati Baginda yang telah menempuh lima puluh tahun umurnya dengan kehormatan dan martabat yang tinggi di bawah perlindungan para penyokong yang sedia berkorban. Tetapi kini Baginda terpaksa menempuh dugaan yang besar.
http://onlinerock.com/services/jailurrashied//ZikirdanDoa/tekanan.htm
Posted by Hasan Nazam at 8:46 PM 0 comments
Meditasi Menghadapi Kesusahan dan Menghilangkan Kebimbangan
Meditasi Menghadapi Kesusahan dan Menghilangkan Kebimbangan

Berdasarkan riwayat yang muktabar doa-doa dan zikir-zikir berikut adalah menjadi amalan Rasulullah SAW bagi menghilangkan kesusahan, kesukaran, kebuntuan, kebimbangan, kekecewaan, kesedihan dan kedukacitaan.


‏‏ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيم
Tiada tuhan melainkan Allah yang Maha Agung. Tiada tuhan melainkan Allah, Tuhan ‘Arasy yang agung. Tiada tuhan melainkan Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan ‘arasy yang mulia.

‏‏ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ
Allah Yang Tetap Hidup, lagi Maha Kekal Mentadbirkan makhluk selama-lamanya. Aku memohon pertolongan dengan rahmatMu.

سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
Mahasuci Allah yang Maha Agung

‏‏ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ
Allah Yang Tetap Hidup, lagi Maha Kekal Mentadbirkan makhluk selama-lamanya.
(Sifat Hidup merangkumi semua sifat kesempurnaan. Kekal Mentadbir dengan sendirinya merangkumi seluruh sifat kesempurnaan.)

‏ ‏اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو ، فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Ya Allah Aku mengharapkan rahamatMu. Wahai Tuhanku perbaikkanlah seluruh keadaan diriku; dan janganlah Engkau serahkanku kepada diriku sendiri walau sekelip mata. Tiada tuhan melainkan Engkau.


اللَّهُ رَبِّي لَا أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا 7 kali ) )
Allah adalah Tuhanku, aku tidak menyengutiNya dengan sesuatu pun


اَللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ ‏، نَاصِيَتِي ‏بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ ؛ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ ، أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ ، رَبِيعَ قَلْبِي ، وَنُورَ صَدْرِي ، وَجِلاَءَ حُزْنِي ، وَذَهَابَ هَمِّي
Wahai Tuhanku, aku ini adalah hambaMu anak dari dua orang hambaMu (seorang lelaki dan seorang perempuan), ubun-ubun (gerak fikiran dan perasaanku) adalah ada di tanganMu, berlaku atasku sebarang hukumMu, adalah sangat adil segala kepastianMu ke atas diriku. Aku bermohon dengan segala nama yang Engkau punyai, yang Engkau namakan diri Engkau dengannya, atau nama yang Engkau turunkan pada kitab Engkau, atau nama yang pernah Engkau tunjukkan kepada salah seorang makhlukMu, atau nama yang Engkau pegang rahsianya di dalam ilmu ghaibMu. Aku bermohon dengan segala nama itu supaya Engkau jadikan Al-Quran sebagai siraman bagi hatiku, menjadi cahaya mataku, menjadi penghalau segala dukaku, menghalau keluh-kesah dan segala kegelisahanku.

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنْ الظَّالِمِينَ
Tiada Tuhan yang lain melainkan Engkau. Maha Sucilah Engkau sesungguhnya aku mengaku bahawa aku adalah dari orang-orang yang melakukan kezaliman.

‏اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ ‏ ‏وَضَلَعِ الدَّيْنِ ‏ ‏وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
Wahai Tuhanku! Aku berlindung padaMu dari menjadi lemah, malas, pengecut, terlalu tua dan bakhil, dan dari tekanan hutang danpenindasan orang.


اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي ، وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي ، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Wahai Tuhanku, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan yang lain melainkan Engkau, Engkaulah Tuhan yang menciptaku. Akulah hambaMu dan aku akan mengotakan segala ikrar dan janjiku denganMu sedaya upaya yang ada padaku. Aku berlindung denganMu dari kejahatan perbuatan yang telah kulakukan. Aku mengaku kepadaMu terhadap nikmat-nikmat yang telah engkau kurniakan kepadaku dan aku juga mengaku dengan dosaku. Oleh itu ampunkan daku kerana sesungguhnya tiada siapa yang boleh mengampunkan dosa melainkan Engkau.


لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Tiada daya dan upaya melainkan dengan Allah.

***

Ibn Qaiyim menjelaskan di dalam kitab al-Tibb al-Nabawiy:

Doa-doa dan zikir-zikir seperti di atas adalah penawar kepada keresahan, kebimbangan, kerunsingan dan kesedihan. Jika penyakit itu telah menguasai diri dengan sebab-sebabnya yang tidak dapat dielakkan maka seseorang itu perlulah membuat perubahan diri secara menyeluruh berasaskan perkara berikut:

1. 1) Mentauhidkan Rubibiyyah Allah2) Mentauhidkan Uluhiyyah Allah3) Mentauhidkan Allah dalam pengetahuan dan iktiqad mengenaiNya 4) Memahasucikan Allah daripada melakukan kezaliman terhadap hambaNya atau mengenakan sesuatu tanpa suatu sebab yang dilakukan hambaNya.5) Mengakui kezaliman diri sendiri6) Bertawassul (menjadikan pengantara) menghubungkan diri kepada Allah dengan suatu yang paling disukai Allah iaitu nama-namaNya dan sifat-sifatNya. 7) Memohon pertolongan dan bergantung hanya kepada Allah8) Mengakui berharap hanya kepada Allah. 9) Merealisasikan tawakkal, berserah diri dan membuat pengkuan kepada Allah bahawa diri sendiri adalah dalam genggaman kuasa Allah. Dirinya diperlakukan mengikut kehendak Allah. Apa yang berlaku pada dirinya adalah mengikut keketetapan Allah. Keadilan terhadap dirinya adalah mengikut keputusan Allah. 10) Menyuburkan hati dengan al-Quran. Menjadikan al-Quran untuk hatinya seperti haiwan berada di tempat penternakan. Menjadikan al-Quran sebagai penerang dalam kegelapan suatu yang meragukan dan syahwat. Menenangkan hati dengan al-Quran dan menjadikannya sebagai takziah di atas segala musibah yang menimpa diri. Menjadikan al-Quran sebagai penawar dada sehingga menghilangkan kesedihan, kedukacitaan dan kebimbangan. 11) Istighfar12) Taubah 13) Jihad14) Solat15) Berlepas diri daripada keupayaan dan kekuatan diri di samping menyerahkannya kepada yang maha berkuasa memilikinya.


***

Al-Tabrani mengemukakan riwayat daripada Shaddad bin Aus beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:

Sesungguhnya Allah Ta‘ala berfirman: Mana-mana hamba mukmin yang Aku cuba dengan bala namun ia tetap memujiKu, maka nescaya apabila ia bangun dari tempat ia berbaring, ia bangun seolah-olah baru dilahirkan oleh ibunya iaitu bersih dari dosa. Pada ketika itu Allah berfirman: Aku kurung hambaKu ini dan aku mengujinya. Oleh itu (wahai malaikat) tuliskan untuknya apa yang kalian selalu tuliskan sebelum itu.

Sabda Rasulullah SAW: Dua kalimah yang ringan dan mudah disebut, tetapi berat di dalam neraca timbangan amal, di samping disukai oleh al-Rahman:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
Maha Suci Allah dengan puji-pujian bagiNya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.


Al-Dailamiy meriwayatkan daripada Anas RA daripada Nabi SAW bahawa kalimah yang boleh menghilangkan kemudaratan dan kesakitan ialah:

تَوَكَّلْتُ عَلَى حَيِّ الَّذِي لاَ يَمُوْتُ ، الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا ، وَلَم يَكُن لَّهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ ، وَلَمْ يَكُن لَّهُ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلَّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا
Aku bertakwakkal kepada Allah yang Hidup dan tidak mati Segala puji tertentu bagi Allah yang tiada mempunyai anak, dan tiada bagiNya sekutu dalam urusan kerajaanNya dan tiada bagiNya penolong disebabkan sesuatu kelemahanNya dan hendaklah engkau membesarkan serta memuliakanNya dengan bersungguh-sungguh!

http://onlinerock.com/services/jailurrashied//ZikirdanDoa/bimbang.htm
Posted by Hasan Nazam at 8:44 PM 0 comments
Meditasi Pautan Kasih
 Meditasi Pautan Kasih
1)
يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّهِ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبًّا لِّلّهِ
[165] Mereka mencintainya, (memuja dan mentaatinya) sebagaimana mereka mencintai Allah; sedang orang-orang yang beriman itu lebih cinta (taat) kepada Allah.
[165] They love them as they should love Allah, but those of Faith are overflowing in their love for Allah.
(Al-Baqarah: 165)

2)
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ
[31] Katakanlah (wahai Muhammad): Jika benar kamu mengasihi Allah maka ikutilah daku, nescaya Allah mengasihi kamu
[31]Say: "If ye do love Allah, follow me: Allah will love you
(Ali Imran: 31)

3)