Kamis, 28 Agustus 2008

Mengapa Kemiskinan di Indonesia Menjadi Masalah Berkelanjutan?


oleh: Rizvyah Alkaff
SEJAK awal kemerdekaan, bangsa Indonesia telah mempunyai perhatian besar terhadap terciptanya masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana termuat dalam alinea keempat Undang-Undang Dasar 1945. Program-program pembangunan yang dilaksanakan selama ini juga selalu memberikan perhatian besar terhadap upaya pengentasan kemiskinan karena pada dasarnya pembangunan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun demikian, masalah kemiskinan sampai saat ini terus-menerus menjadi masalah yang berkepanjangan
Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Indonesia pada bulan Maret 2006 sebesar 39,05 juta (17,75 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Februari 2005 yang berjumlah 35,10 juta (15,97 persen), berarti jumlah penduduk miskin meningkat sebesar 3,95 juta. Pertambahan penduduk miskin di daerah perdesaan sedikit lebih tinggi dari pada daerah perkotaan. Selama periode Februari 2005-Maret 2006, penduduk miskin di daerah perdesaan bertambah 2,06 juta, sementara di daerah perkotaan bertambah 1,89 juta orang. Persentase penduduk miskin antara daerah perkotaan dan perdesaan tidak banyak berubah. Pada bulan Februari 2005, sebagian besar (64,67 persen) penduduk miskin berada di daerah perdesaan, sementara pada bulan Maret 2006 persentase ini turun sedikit menjadi 63,41 persen.
Angka- angka ini mengindikasikan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan selama ini belum berhasil mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia. Pada dasarnya ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Pertama, program- program penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin.Hal itu, antara lain, berupa beras untuk rakyat miskin dan program jaring pengaman sosial (JPS) untuk orang miskin.
Program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan pemerintah ini justru dapat memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin. Program bantuan untuk orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya ekonomi produktif dan mampu membebaskan ketergantungan penduduk yang bersifat permanen. Di lain pihak, program-program bantuan sosial ini juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya.
Alangkah lebih baik apabila dana-dana bantuan tersebut langsung digunakan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), seperti dibebaskannya biaya sekolah, seperti sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), serta dibebaskannya biaya- biaya pengobatan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
Faktor kedua yang dapat mengakibatkan gagalnya program penanggulangan kemiskinan adalah kurangnya pemahaman berbagai pihak tentang penyebab kemiskinan itu sendiri sehingga program-program pembangunan yang ada tidak didasarkan pada isu-isu kemiskinan, yang penyebabnya berbeda-beda secara lokal.
Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yakni kemiskinan alamiah dan karena buatan. Kemiskinan alamiah terjadi antara lain akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan "buatan" terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia, hingga mereka tetap miskin. Maka itulah sebabnya para pakar ekonomi sering mengkritik kebijakan pembangunan yang melulu terfokus pada pertumbuhan ketimbang pemerataan.
Berbagai persoalan kemiskinan penduduk memang menarik untuk disimak dari berbagai aspek, sosial, ekonomi, psikologi dan politik. Aspek sosial terutama akibat terbatasnya interaksi sosial dan penguasaan informasi. Aspek ekonomi akan tampak pada terbatasnya pemilikan alat produksi, upah kecil, daya tawar rendah, tabungan nihil, lemah mengantisipasi peluang. Dari aspek psikologi terutama akibat rasa rendah diri, fatalisme, malas, dan rasa terisolir. Sedangkan, dari aspek politik berkaitan dengan kecilnya akses terhadap berbagai fasilitas dan kesempatan, diskriminatif, posisi lemah dalam proses pengambil keputusan.
Setelah kita mengetahui penyebab masalah kemiskinan tersebut, semoga kita semua sadar dan kembali membangun negara kita bersama mulai dari saat ini, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari hal terkecil.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

PASURUAN - Kapolresta Pasuruan AKBP Herry Sitompul mengaku bertanggung jawab penuh atas insiden zakat maut yang menewaskan 21 ibu-ibu Senin 15 September lalu.
Pernyataan terbuka itu disampaikan Herry Sitompul usai memantau perkembangan terakhir proses penyidikan terhadap 18 saksi dan tersangka Mohammad Farouq.
Dia juga menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya pada seluruh masyarakat dan keluarga korban meninggal maupun luka-luka.
"Yang jelas saya bertanggung jawab atas kejadian tersebut," kata Kapolesta AKBP Herry Sitompul di depan mapolresta Pasuruan, Sabtu (20/9/2008).
Namun, perwira menengah yang baru beberapa bulan menempati jabatan tertinggi di struktural Polresta Pasuruan ini enggan berkomentar terkait proses penyidikan dirinya oleh Dit Propam Polda Jatim. "Soal itu tanyakan langsung ke Propam," jawabnya singkat.

Dia enggan berkomentar soal ada tidaknya unsur kelalaian petugas dalam insiden tersebut. Kepada wartawan Herry hanya menyatakan dirinya sama sekali tidak berniat untuk lepas tanggung jawab.
Meski terkesan terlambat, pernyataan ini memunculkan spekulasi bahwa kapolresta sudah siap menghadapi resiko sanksi disiplin yang akan dijatuhkan mabes Polri. Apalagi beberapa saat sebelum pernyataan sikap resmi itu disampaikan Herry, beredar kabar Dit Propam Polda Jatim akan melakukan pemeriksan internal.
Perwira polisi di jajaran Mapolresta Pasuruan yang menjadi sasaran tak lain adalah Kapolresta AKBP Herry Sitompul dan Kasat Intelkam AKP Heru. Dua pejabat struktural Polresta ini dinila paling bertanggung jawab atas insiden pembagian zakat dirumah H Syaichon Fikri Senin 15 September lalu.(ded)
(Destyan Soejarwoko/Sindo/fit)

Tragedi Zakat, Kapolda Jatim Sesalkan Wartawan
Jum'at, 19 September 2008 - 14:44 wib

SURABAYA - Meski sudah mengaku bersalah atas tragedi zakat Pasuruan karena merasa kurang maksimal dalam menjalankan tugasnya, Kapolda Jatim Irjen Polisi Herman S. Sumawiredja tidak mau disalahkan sendirian. Herman menyesalkan sejumlah pihak yang dinilai cuek saat kejadian termasuk para wartawan.

"Saya melihat kameramen yang mengambil gambar terkesan membiarkan kejadian tersebut. Demi gambar dia mengabaikan apa yang dialami warga. Jadi mana yang lebih mahal sebenarnya, menolong orangnya atau mengambil gambar," ujar Herman di Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat (19/9/2008).
Kendati demikian, Herman menyadari akan tanggung jawab seorang jurnalis dalam menyajikan berita. Oleh karenanya, dia mewajarkan para wartawan yang terlalu serius mengambil gambar hingga mengabaikan perhatian kepada para korban.
"Selain itu, ada juga beberapa pihak di TKP yang sebenarnya dia dapat melakukan pertolongan seperti membukakan pagar atau yang lainnya. Tetapi mereka malah menutup pintu masjid sehingga warga kehabisan nafas karena sesak," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Herman juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang menewaskan 21 orang tersebut. Dia mengaku, anak buahnya dari Polresta Pasuruan kurang sigap dalam mengantisipasi kejadian.(teb) (mbs)

Tragedi Zakat Momentum Revisi UU Nomor 8/1999
Jum'at, 19 September 2008 - 13:29 wib

JAKARTA - Tragedi Zakat yang menewaskan 21 perempuan di Pasuruan, Jawa Timur bisa digunakan sebagai momentum merevisi UU Nomor 8/1999 tentang Pengelolaan Zakat.

Demikian disampaikan anggota DPD Nursyamsa Hadis dalam diskusi bertema Tawuran dan Kepiluan di Bulan Ramadan di Gedung Dewan Perwakilan Daerah, Komplek DPR, Jakarta, Jumat (19/9/2008). "Peristiwa Pasuruan menjadi pembelajaran bagi kita semua dan pemerintah," ujarnya.
Nursyamsa menegaskan pemerintah seharusnya menjadi pelaku utama dalam penyaluran zakat. Sehingga peristiwa yang terjadi di Pasuruan sebetulnya tidak perlu terjadi. "Namun pembagian zakat dan sedekah seperti H Syaikhon tidak bisa dihilangkan karena sudah menjadi tradisi," ujarnya.
(ful)

Tragedi Zakat, Kapolda Jatim Minta Maaf
Jum'at, 19 September 2008 - 14:16 wib
SURABAYA - Merasa anak buahnya gagal memberikan perlindungan, pengamanan, dan pengayoman bagi masyarakat, Kapolda Jatim Irjen Polisi Herman S. Sumawiredja menyatakan permintaan maaf kepada keluarga korban tragedi zakat maut di Pasuruan beberapa waktu lalu.

"Terus terang, saya memohon maaf kepada keluarga korban di Pasuruan. Karena tugas-tugas pelayanan perlindungan pengayoman oleh polisi tidak berjalan secara semestinya.di tingkat Polresta Pasuruan," ujar Herman usai sholat Jumat di Masjid Nurul Huda di Kompleks Mapolda Jatim di Jalan A. Yani Surabaya, Jumat (19/09/208).

Dia juga menyatakan buntut dari peristiwa tersebut Polda Jatim sudah melakukan serangkaian pemeriksaan di Polresta Pasuruan. Pemeriksaan tersebut sehubungan dengan pelindungan masyarakat terhadap warga yang melakukan pembagian zakat tersebut.

"Jadi secara proporsional polisi ada bersalahnya dalam kasus Pasuruan. Sekali lagi kami meminta maaf," tandas Herman.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 21 korban jiwa meninggal dunia saat berebut untuk mendapatkan uang zakat senilai Rp30 ribu dari seorang pengusaha kulit bernama Syaikon (55).

(teb)

Sistem Pembagian Zakat Tidak Boleh Diintervensi
JAKARTA - Sistem pembagian zakat dan sedekah merupakan hak mutlak bagi individu yang mengeluarkannya. Pemerintah dan lembaga lain tidak berhak untuk mencampuri hal itu karena terkait dengan kepuasan batin.

Demikian penuturan pengamat politik Islam, Bachtiar Effendi dalam diskusi bertema Tawuran dan Kepiluan di Bulan Ramadan di Gedung Dewan Perwakilan Daerah, Komplek DPR, Jakarta, Jumat (19/9/2008).

Menyikapi kasus Tragedi Zakat di Pasuruan, Bachtiar menyatakan kesalahan bukan berada pada pemberi zakat, yaitu H Syaikon. Sebab peristiwa yang merenggut nyawa 21 orang itu murni kecelakaan. Sehingga polisi tidak boleh manahan dan menetapkan H Syaikhon sebagai tersangka.

"Jangan keburu pemberi zakat ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Itu accident," ujarnya.
Lebih jauh, Bachtiar menuturkan sedekah dan zakat yang sangat berlimpah jumlahnya pada Ramadan tidak akan mampu untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia. Hal itu hanya sebatas untuk mencukupi kebutuhah sehari-hari para fakir miskin. "Itu bukan untuk mengatasi kemiskinan, tapi sekedar untuk makan dan menikmati opor saat lebaran," ungkapnya.
Syaikon dan 2 Putranya Berstatus Tahanan Kota
Kamis, 18 September 2008 - 21:03 wib
PASURUAN - Haji Syaikon tidak lagi bebas bergerak kemana dia suka. Bersama dua putranya, Vivin dan Mohammad Farouq, pengusaha kulit sapi berlimpah harta ini diam-diam telah ditetapkan sebagai tahanan kota.
"Ya karena tinggal di kota namanya tahanan kota. Kalau di desa namanya nanti kan bisa saja menjadi tahanan desa," jawab Kapolresta Pasuruan AKBP Herry Sitompul usai menunaikan ibadah salat Dhuhur. Perwira menengah ini memang tidak mengklarifikasi secara tegas masalah tersebut, Kamis (18/9/2008).

Demikian juga terkait perkembangan hasil pemeriksaan terhadap tersangka Farouq dan sejumlah saksi kunci tragedi zakat maut beberapa waktu lalu. Alasannya, dirinya belum diberi kewenangan oleh polda maupun mabes Polri.

"Tunggu saja. Mungkin dalam tiga hari ke depan saya baru diberi kewenangan penuh untuk menjelaskan segala hal terkait perkembangan kasus ini," janji kapolres ramah.

Sejak kasus ini meledak, dan puluhan nyawa melayang sia-sia setelah terinjak-injak ribuan pengantre zakat di rumah H. Syaikon senin lalu, tak satupun jajaran kepolisian resor Kota Pasuruan berani angkat bicara.

Tidak terkecuali Kapolresta AKBP Herry Sitompul. Mereka beralasan kewenangan press release atas kasus tersebut ditangani penuh oleh Polda.

Satu keterangan yang kemudian direvisi setelah secara mengejutkan, Kadiv Humas Mabes Polri Kombes Pol Abubakar menyatakan putra nomor dua Syaikon Fikri yang menjadi ketua panitai pembagian zakat mal (Mohammad Farouq) telah ditetapkan sebagai tersangka tunggal.

"Semuanya masih diperiksa. Maaf, saya mohon pengertian teman-teman wartawan semua bahwa saya tidak memiliki kewenangan untuk memberi komentar apapun," jawab Kasat Reskrim Polresta Pasuruan AKP Adi Sunarto.

Soal pengamanan beberapa saksi, terutama pada diri H. Syaikon dan dua putranya, Ahmad Cholid dan Chaidar, Kasat Reskrim bersikukuh ogah berkomentar.(Destyan Soejarwoko/Sindo/fit)

Dituding Tak Bantu Korban Zakat, Wartawan Tuntut Kapolda Jatim
Sabtu, 20 September 2008 - 05:34 wib

PASURUAN - Sejumlah wartawan di Pasuruan menuntut Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Polisi Herman S Sumawiredja meminta maaf. Ini terkait pernyataan Herman yang dinilai menyalahkan wartawan karena tidak membantu korban zakat Pasuruan.
Herman dalam menyatakan pendapatnya dikatakan sejumlah wartawan di Pasuruan asal berbicara dan tidak paham dengan kronologi kejadian.
"Saat polisi belum datang, semua wartawan sudah berjibaku mengevakuasi para korban yang mulai berjatuhan. Wartawan pula yang kemudian mengundang polisi untuk datang agar situasi tidak semakin runyam. Bagaimana dia (kapolda) omong seperti itu," kecam salah satu wartawan televise Irsya Sasongko di Pasuruan, Jumat (19/9/2008).
Kekecewaan serupa juga dilontarkan sejumlah wartawan yang lain. Mereka beralasan, dua tanggung jawab sebagai jurnalis maupun sebagai manusia biasa telah mereka pikul sekaligus. Tidak hanya membantu proses evakuasi sebagian korban, tapi juga mengingatkan panitia penyelenggara agar memperhatikan keselamatan warga yang mengantre zakat.

"Kapolda harus minta maaf. Tidak hanya pada kalangan press karena pernyataan cerobohnya itu, tapi juga kepada masyarakat karena polisi gagal mencegah tragedi mengerikan ini terjadi," tegas wartawan lainnya, Anas Muslimin.

Sejumlah wartawan Pasuruan khawatir, Kapolda hanya ingin mengalihkan isu dari masalah sebenarnya. Bahwa tragedi zakat pasuruan merupakan bukti keteledoran aparat keamanan dalam menjalankan fungsi dan tugas yang diembannya. Padahal, informasi mengenai rencana bakal digelarnya pembagian zakat mal dengan melibatkan ribuan massa telah beredar sejak beberapa hari sebelum kejadian.

Bahkan. tradisi ini telah berlangsung tiap tahun sehingga menjadi agenda rutin yang wajib dipantau oleh keamanan. "Kami hanya melakukan apa yang mampu dan seharusnya kami lakukan. Menghentikan kegiatan apalagi membubarkan massa tentu bukan kewenangan kami," tukas Ubaidillah.

Selanjutnya mereka menyarankan sebaiknya Kapolda turun langsung mendatangi para korban dan keluarga korban. "Daripada menjadi fitnah, sebaiknya Kapolda turun langsung mendatangi korban luka dan yang selamat. Lalu menanyakan apakah wartawan sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan atau sekedar menuruti ego-nya mengambil gambar. Mungkin dengan begitu akan lebih baik daripada asal omong," desak sejumlah wartawan pasuruan usai membaca berita okezone, kemarin sore.(Destyan Soejarwoko/Sindo/lsi)

ISLAM VERSUS SYI’AH
MENILIK KITAB-KITAB HADITS KAUM SYI’AH 1
Ditulis pada Mei 3, 2008 oleh haulasyiah
Dalam pembahasan ini, kita akab menengok beberapa kitab Syi’ah yang menjadi sandaran mereka dalam beragama, agar kita mengetahui seberapa jauh kedudukan kitab-kitab hadits andalan mereka dibandingkan kitab-kitab ahlus-sunnah, terkhusus Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
Dalam agama Syi’ah, diantara sekian banyak kitab-kitab Syi’ah yang ditulis oleh para ulama mereka, ada empat kitab referensi yang merupakan referensi tersebut dalam madzhab mereka baik dari pengamalan akidah maupun syari’ah. Empat kitab tersebut adalah:
Pertama: Kitab “Al-Kafi”, yang ditulis oleh Al-Kulaini, Muhammad bin Ya’qub bin Ishaq.
Kedua: Tahdzib Al-Ahkam, karangan Abu Ja’far At-Thusi, Muhammad bin Hasan bin ‘Ali.
Ketiga: Al-Istibshar, juga dikarang oleh At-Thusi.
Keempat: Man La Yadhuruhul Faqih, oleh Ibnu Babawaih Al-Qummi, Abu Ja’far, Muhammad bin Ali bin Husain bin Musa.
Keempat kitab ini dinyatakan oleh Syi’ah Rafidhah sebagai empat kitab yang paling mulia. Untuk mengkaji seluruh isi kitab-kitab ini, tentunya akan memakan waktu yang sangat panjang. Namun kita akan menilik salah satu dari empat kitab tersebut, yaitu kitab yang dianggap paling shahih dari keempatnya menurut anggapan mereka, yaitu kitab: “Al-Kafi” oleh Al-Kulaini.
Salah satu referensi terbesar Syi’ah, yang menampakkan kebenciannya terhadap ahlussunnah dalam tulisan-tulisannya, Abdul Husain(1) Syafruddin Al-Musawi, dalam kitabnya “Al-Muraja’at” mengatakan,
“Yang terbaik yang dikumpulkan dari (riwayat) adalah empat kitab yang menjadi referensi (Syi’ah) Imamiyah dalam ushul dan furu’nya, dari zaman pertama hingga zaman kini yaitu Al-Kafi, At-Tabshir, Al-Istibshar, dan Man La Yadhuruhul Fqih. Riwayatnya mutawatir dan kandungannya dipastikan keshahihannya. Dan Al-Kafi yang tertua, termulia, terbaik, dan yang paling teliti.” (2)
Al-Kasyani menyatakan: Al-Kafi yang paling menjelaskan, paling mulia, paling terpercaya, paling sempurna, dan paling mencakup.(3)”
Al-Majlisi menyatakan, “Kitab ¬Al-Kafi paling teliti ushul-nya, paling mencakup, paling baik dari kitab-kitab tentang golongan selamat dan paling agung.(4)”
Banyak lagi pujian para ulama mereka terhadap kitab ini, seperti Ali bin Akbar Al-Ghifari, salah seorang pen-tahqiq kitab Al-Kafi, At-Thabarasi, Al-Hurr Al-Amilii, Abbas Al-Qummi, Muhammad Amin Al-Istrabadi, dan yang lainnya. Bahkan Al-Kulaini sendiri menyifatkan kitabnya sebagai kitab yang mengandung hadits-hadits shahih dari orang-orang yang jujur. (5)
Dari sini kita tahu bahwa kitab Al-Kafi adalah kitab yang paling diagungkan syi’ah, paling shahih (menurut mereka) dan merupakan referensi utama, sebagaimana yang kita saksikan dari para ulama’ mereka. walaupun tidak dinamakan dengan shahih.
Setelah itu, kami mengajak para pembaca untuk melihat para perawi (periwayat) yang menjadi sandaran riwayat-riwayat Al-Kafi, lalu kita timbang berdasarkan kacamata Al-Jarh wat-ta’dil. Berikut ini sebagian nama-nama para perawi mereka:
Bersambung insya Allah
Footnote
1) Nama Abdul Husain ditinjau dari hukum syar’i adalah nama yang tidak benar, karena mengandung penghambaan terhadap selain Allah subhanahu wata’ala. Semestinya, jika seseorang memiliki nama, menghambakan dirinya kepada Allah, tidak kepada selainnya. Seperti Abdullah, Abdurrahman, dan yang semisalnya. Bahkan perkara ini bukan hanya disebutkan dalam kitab Ahlus sunnah, namun juga disebutkan dalam referensi Syi’ah, sebagaimana yang disebutkan Al Kulaini dengan sanadnya dari Fulan bin Humaid bahwa dia bertanya kepada Abu Abdillah rahimahullah sambil meminta saran tentang pemberian nama anaknya, maka beliau menjawab: “Beri nama dengan nama penghambaan”. Ia bertanya: “Nama apa itu?”. Beliau menjawab: “Abdurrahman”. Diriwayatkan juga dari Al Kulaini dari Abu Ja’far rahimahullah berkata: “Nama yang paling benar adalah yang diberi penghambaan, dan yang paling afdhal adalah nama-nama para nabi. Al Majlisi ketika mengomentari riwayat ini mengatakan: “Makna “penghambaan” adalah penghambaan kepada Allah, bukan Abduh Nabi (hamba Nabi) dan Abdu Ali (hamba Ali) dan yang semisalnya. Perinciannya disebutkan dalam kitab Mir’atul ‘Uqul fi Syarhi Akhbar Ala Ar-Rasul: 21/31. lihat kitab Al-Burhan fi Tabri’ati Abi Hurairah minal Buhtan: 1/7-8
2) Al-Muraja’at: 110
3) Muqaddimah Al-Muhaqqiq kitab Al-Kafi: 9
4) Mir’atul Al-‘Uqul: 1/3
5) lihat Muqaddimah Al-Kafi, Al-Kulaini: 7
Dinukil dari: Al-Qaulush-Sharih fi Raddi ‘ala Munkiril Hadits Ash-Shahih/ Meluruskan Pemahaman tentang Hadits Sihir
Oleh: Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Al Bugisi hafizhahullah
Studi kritis buku: Benarkah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam Pernah (Tersihir? )

ALL ROOM ARTS mengatakan...

RABITHAH ALAWIYAH
Sejarah
SEKILAS GAMBARAN UMUM RABITHAH ALAWIYAH

Latar Belakang.
Dalam rangka memelihara dan meningkatkan harkat dan martabat umat Islam di Indonesia, khususnya keluarga Alawiyin melalui usaha-usaha social kemasyarakatan dan pendidikan serta da’wah Islamiyah melalui pembinaan akhlak karimah serta ukhuwah Islamiyah dalam persatuan berbangsa dan bernegara, maka dua bulan setelah peristiwa Sumpa Pemuda, beberapa tokoh Alawiyin menganjurkan kepada Pemerintah Belanda untuk mendirikan perkumpulan kaum Alawiyin yang bernama al – Rabithatoel al - Alawijah berdasarkan akte Notaris Mr. A.H. Van Ophuijsen No. 66 tanggal 16 Januari 1928 dan mendapat pengesahan dari pemerintah Belanda pada tanggal 27 Desember 1928 (1346 H), yang ditandatangani oleh GR. Erdbrink ( Sekretaris Pemerintah Belanda).
Untuk merealisasikan program-program Rabithah Alawiyah, beberapa waktu kemudian didirikan al-Maktab al-Daimi, suata lembaga yang khusus memelihara sejarah dan mencatat nasab As-Saadah Al-Alawiyyin. Maktab ini telah melakukan pencatatan di seluruh wilayah Indonesia. pada tanggal 28 Januari 1940, jumlah Alawiyin yang tercatat oleh Maktab Daimi berjumlah 17.764 orang. tokoh-tokoh yang telah berjasa antara lain : Sayid Ali bin Ja’far Assegaf dan Sayid Syech bin Ahmad bin Shabuddin.
Realisasi Program Rabithah Alawiyah lainnya adalah di dalam bidang social. kegiatan social yang dilaksanakan oleh al-Rabithah Al-Alawiyah antara lain mendirikan Panti Asuhan Daarul Aitam pada tanggal 12 Agustus 1931 di jalan Karet No. 47, yang dipimpin pertama kali oleh Sayid Abubakar bin Muhammad bin Abdurrahman Al Habsyi.
Perkembangan kegiatan masyarakat Alawiyin khususnya dan keturunan Arab umumnya di kemudian hari mengikuti pasang surutnya pergerakan politik di Indonesia. Di antara mereka banyak yang terjun ke bidang politik, bergabung dalam Organisasi Partai Arab Indonesia (PAI), mengingat partai-partai Nasionalis masih belum membuka diri untuk keturunan Asing.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan dan PAI dibubarkan, mereka berkiprah di partai-partai politik sesuai dengan hati nurani masing-masing. sedangkan perkumpulan al-Rabithah al – Alawiyah sebagai kelanjutan dari perkumpulan Jami’at Kheir tetap bergerak pada bidang social kemasyarakatan.
Hingga kini Rabithah Alawiyah mempunyai jaringan kerja dengan majlis-majlis taklim di seluruh Indonesiayang dikelola oleh kaum Alawiyin. Di samping itu Organisasi ini jugam memfasilitasi pendirian Lembaga-lembaga Pendidikan dari mulai tingkat taman kanak-kanak hingga tingkat perguruan tinggi.
Dalam rangka ikut mensukseskan wajib belajar, Rabithah Alawiyah telah memberikan bea siswa untuk anak-anak Alawiyin dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Sampai saat ini bea siswa telah diberikan kepada 4.040 anak. Sedangkan di bidang kesehatan, Rabithah Alawiyah telah memberikan bantuan kepada 1.659 orang dalam bentuk bantuan social kesehatan.
Kiprah keluarga besar Rabithah Alawiyah terhadap kepentingan Nasional secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama melalui Lembaga Pendidikan Formal. Pesantren, Majlis Taklim, Majlis Dzikir, Lembaga Kursus ketrampilan yang tersebar di seluruh Tanah Air, turut serta berperan aktif mencerdaskan juga mendewasakan kehidupan berbangsa dan bernegara, membangun perekonomian rakyat serta menumbuh kembangkan kecintaan terhadap Negara Persatuan dan Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu juga Rabithah Alawiyah berusaha mewujudkan Muslim/Muslimah Indonesia selaku warga Negara yang berakhlakul karimah, mempunyai keperdulian dan turut serta bertanggung jawab mengentaskan kemiskinan dan turut perduli di dalam mengatasi persoalan-persoalan social yang terjadi ditingkat local maupun Nasional di Tanah Air.
Pendiri Al Rabithatoel Al Alawijah.
Perkumpulan al Rabithatoel Al Alawijah berdiri pada tahun 1346 H bertepatan dengan tanggal 27 Desember 1928 Masehi.
Adapun para Anggota Pengurus yang pertama kali dari perkumpulan ini adalah mereka yang mendirikan yaitu :
Sayyid Muhammad bin Abdurrahman bin Syihab ( Ketua Umum )
Sayyid Abubakar bin Abdullah Alatas ( Wakil Ketua I )
Sayyid Abdullah bin Ali Alaydrus ( Wakil Ketua II )
Sayyid Abubakar bin Muhammad Al-Habsyi ( Bendahara I )
Sayyid Idrus bin Ahmad bin Syihab ( Bendahara II )
Sayyid Ahmad bin Abdullah Assegaf ( Sekretaris )
Sayyid Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi ( Pengawas )
Sayyid Alwi bin Muhammad Al-Haddad ( Pengawas )
Sayyid Alwi bin Thohir Al-Haddad ( Pengawas )
Sayyid Umar bin Abdullah Az-Zahir ( Pengawas )
Sayyid Abdullah bin Abubakar Al-Habsyi ( Pengawas )
Syekh Salim bin Ahmad Bawazir ( Pengawas )




Visi dan Misi
AZAS, VISI, MISI dan TUJUAN, Dalam Anggaran Dasar telah dinyatakan bahwa organisasi ini mempunyai Azas, Visi, Misi dan Tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Muktamar,yaitu:
• Azas
Rabithah Alawiyah dibangun dengan azas Islam yaitu berpegang kepada Alquran dan Sunnah Rasul Muhammad SAW, sebagai kelanjutan dari apa yang diwariskan oleh tokoh Alawiyin pendiri Arrabitatoel al-Alawijah, sesuai dengan Thariqah Alawiyah. Menerima Pancasila sebagai azas Negara RI.

• Visi
Menjadi wadah penggerak dan pemersartu Alawiyin di Indonesia.

• Misi
Membina Ukhuwah Islamiyah, meningkatkan kesadaran dan peran serta Alawiyin dalam kehidupan bermasyarakat , menciptakan kader - kader Alawiyin sebagai insan dan pemimpin yang berakhlaqul karimah, menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.

• Tujuan
Meningkatkan kesejahteraan lahir batin Ummat Islam Indonesia umumnya dan Keluarga Alawiyin khususnya.






SUSUNAN KEPENGURUSAN
RABITHAH ALAWIYAH PERIODE 2006-2011

Dewan Penasehat

Ketua : Hb. Abdurrahman Syech Alatas
Anggota :
- Hb. Dr. Syechan Syaukat Syahab
- Hb. Umar Muhammad Muclahela
- Hb. Dr. Quraisy Syahab
- Hb. Husein Ali Alatas
- Hb. Ali Abdurrahman Assegaf
- Hb. Abdurrahman Muhammad Al-Habsyi
- Hb. Abdul Kadir Muhammad Al-Haddad
- Hb. Dr. Salim segaf Al-Jufri
- Hb. Muhammad Assegaf, SH.

Dewan Pengawas

Ketua : Muhsein Muhdhor Khamur
Wakil Ketua : Kadzim Salim Al-Hiyed
Anggota :
- Ja'far Al-Haddar
- Ahmad AR. Massawa
- Muhammad Husein Assegaf
- Ketua Jamiat Kheir
- Ketua Daarul Aitam

Dewan Pengurus
Ketua Umum : Zen Umar Smith
Wakil Ketua Umum : Muhsin Idrus Al-Hamid
Ketua : Muhammad Rizik Syahab
Ketua : Ahmad Abdullah Al-Kaff
Ketua : Ahmad Fahmi Assegaf
Ketua : Ismet Abdullah Al-Habsyi
Sekretaris Umum : Umar Ali Az-Zahir
Wakil Sekum : Idrus Alwi Al-Masyhur
Bendahara Umum : Abdulkadir Abdullah Assegaf
Wakil Bend. Umum : Ahmad Umar Muclahela

Bidang Pemberdayaan Usaha :
- Ahmad Riyadh Al-Khiyed
- Naufal Ali Bilfaqih

Bidang Kesejahteraan dan Sosial :
- Abubakar Umar Alaydrus
- Husein Muhammad Al-Hamid

Bidang Pemberdayaan Pemuda Dan Wanita :
- Abdurrahman Alaydrus
Bidang Informasi dan komunikasi :
- Faisal Assegaf

Bidang Organisasi :
- AbdurrahmanAK. Basurrah

Bidang Pendidikan :
- Muhammad Anis Syahab
- Muhammad Idrus Al-Hamid
- Toha Hasan Al-Habsyi

Bidang Dakwah :
- Jindan Naufal Djindan
- Muhammad Vad'aq
- Muhammad Ridho bin Yahya

Program Kerja
I) Maktab Daimi

1.1.Upaya menjadikan Maktab Addaimi satu-satunya lembaga nasab Alawiyin
1.2.Pemutahiran data Alawiyin
1.3.Pelatihan Kader pelestarian Nasab

II) Keagamaan

2.1.Memfasilitasi para Dai Alawiyin dalam kegiatan dakwah di daerah (Cabang)
2.2.Mendokumentasikan kegiatan para Dai yang berkualitas sebagai media dakwah
2.3.Menjadikan potensi seremonial kegiatan keagamaan sebagai media silaturahmi dan pembahasan masalah-masalah aktual.

III) Pendidikan & Kesejahteraan

3.1.Menerbitkan buku panduan untuk menumbuhkan ghiroh Alawiyin
3.2.Memfasilitasi forum komunikasi lembaga pendidikan milik alawiyin minimal satu tahun sekali
3.3.Pemberian beasiswa bagi pelajar/mahasiswa Alawiyin berprestasi yang tidak mampu
3.4.Mengupayakan peluang beasiswa pendidikan dari lembaga Luar negeri
3.5.Meningkatkan pemanfaatan website Rabithah Alawiyah ( www.rabithah.net) dan email (sekretariat@rabithah.net)dalam pemberian informasi peluang kerja dan usaha dari dan ke seluruh cabang
IV) Pendanaan

4.1.Mengaktifkan donatur tetap
4.2.Meningkatkan penerimaaan Zakat,infaq,Shadaqah
4.3.Mendirikan badan usaha/koperasi
4.4.Mengusahakan bantuan dari luar negeri
REKOMENDASI

1. Mendokumentasikan manuskrip dari Alawiyin
2. Mendirikan perpustakaan Ke-Islaman

3. Turut serta dalam pembentukan Rabithah Islamiyah Indonesia.
4. Berperan aktif dalam kegiatan Organisasi Islam

5. Mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi program kerja minimal 2 tahun sekali
Dalam menangani dan menghadapi tantangan Wahhabi, jangan pula kita lupa satu lagi virus yang amat berbahaya kepada umat Islam, bahkan mungkin lebih bahaya dari Wahhabi, yang boleh menjerumuskan umat ke arah kesesatan dan kebinasaan. Syiah tidak kalah dengan Wahhabi dalam memusuhi dan membunuh Ahlus Sunnah wal Jamaah. Bahkan terdapat kalangan mereka yang terkenal melakukan pembunuhan demi mencapai cita-cita dan hasrat mereka. Sudah tidak menjadi rahsia bahawa kejatuhan Daulah 'Abbasiyyah di Baghdad juga akibat pengkhianatan puak Syiah. Siapa tidak tahu mengenai Nashiruddin ath-Thusi yang sanggup bersekongkol dengan pihak Monggol untuk membunuh kaum Muslimin. Janganlah kerana layap leka mengagungkannya sebagai seorang ahli astronomi dan saintis, maka kita lupa kepada jenayah dan pengkhianatannya terhadap umat ini. Kita tidak tahu entah berapa ramai orang Ahlus Sunnah wal Jamaah telah dibunuh mereka, bahkan sehingga kini Ahlus Sunnah masih ditindas di Iran yang dahulunya adalah negara Ahlus Sunnah. Slogan perpaduan, "la Syiah wa la Sunnah", adalah seumpama slogan puak Khawarij sewaktu memerangi Baginda 'Ali r.a. iaitu perkataan yang benar tetapi tujuannya adalah kebatilan. Jika tidak ada perbezaan antara Sunnah dengan Syiah, maka kenapa perlu kamu wahai Syi`i menyebarkan fahaman kamu dalam negeri kami yang penduduknya telah sekian lama berada di bawah naungan 'aqidah Ahlus Sunnah wal Jama`ah? Allahu ... Allah, sungguh Syiah sama dengan Wahhabi, sama-sama memusuhi Ahlus Sunnah wal Jama`ah dan mereka akan menindas bahkan membunuh Ahlus Sunnah wal Jama`ah apabila dapat berbuat sedemikian. Siapakah kita ini, jika para sahabat yang mulia juga tidak lepas dari kebencian puak tersebut. Waspadalah wahai Sunniyyun.
Kepada keturunan habaib yang kami cintai, janganlah terpengaruh dengan dakyah puak Syiah yang kononnya mencintai kamu. Sungguh kecintaan mereka itu hanya tipuan semata. Berpeganglah kamu kepada jangan para salaf kamu yang mulia agar kalian dapat kami jadikan panutan sebagaimana leluhur kamu terdahulu.
Dalam satu pernyataan daripada Dewan Pengurus Pusat (DPP) Rabithah Alawiyah tentang perselisihan Sunni - Syiah dinyatakan antara lain:-
Surat pernyataan dari para ulama, munsib dan tokoh-tokoh keluarga Abi Alawi di Hadramaut dan al-Haramain mengenai urusan seputar Rabithah Alawiyah yaitu "Agar tetap kokoh dan istiqomah di atas fondasi, aturan-aturan dan Anggaran Dasar yang telah disusun oleh para pendiri dan kepengurusan Rabithah Alawiyah terdahulu yang berjalan di atas Thariqah Ahlu Sunnah Wal Jamaah al-Asy`ariyah, mengakui dan mengikuti madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi`i dan Hambali).
Diharap para habaib kita akan terus menjaga jalan para leluhur mereka. Dengan itu, tetaplah kemuliaan berada bersama mereka dan sentiasalah mereka menjadi ikutan dan panduan para muhibbin.
Posted at 08:32 pm by ahlulbait

Anonim mengatakan...

AWAS BUKU SYI'AH
AWAS Buku Syi’ah
Posted on September 8th, 2002 by admin
Jika kita ke toko buku, terkadang tertarik dengan suatu buku. Namun jangan tergesa-gesa dahulu untuk membelinya. Lihat dulu pengarangnya. Apakah dari Ahlus Sunnah wal jama’ah atau bukan. Kalo perlu, lihat juga penerjemahnya (untuk yang bahasa Indonesia) dan penerbitnya. Jangan sampai kita salah di dalam memilih buku.
Pada kesempatan ini kami bawakan daftar buku-buku syiah yang kami dapatkan dari situs salah satu yayasan syiah di Yogyakarta.

Maksud kami ini tidak lain dan tidak bukan agar kita tidak tersesat dalam memilih buku. Kita tahu dan belajar kejelekan bukan untuk kita amalkan tapi untuk kita jauhi.

PENERBIT JUDUL
BUKU DAN PENGARANG
Lentera 1. Akhlak Keluarga Nabi, Musa Jawad Subhani
2. Ar-Risalah, Syaikh Ja?far Subhani
3. As-Sair Wa As-suluk, Sayid Muhammad Mahdi Thabathaba?i Bahrul Ulum
4. Bagaimana Membangun Kepribadian Anda, Khalil Al Musawi
5. Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana, Khalil al-Musawi
6. Bagaimana Menyukseskan Pergaulan, Khalil al-Musawi
7. Belajar Mudah Tasawuf, Fadlullah Haeri
8. Belajar Mudah Ushuluddin, Syaikh Nazir Makarim Syirasi
9. Berhubungan dengan Roh, Nasir Makarim Syirazi
10. Ceramah-Ceramah (1), Murtadha Muthahhari
11. Ceramah-Ceramah (2), Murtadha Muthahhari
12. Dunia Wanita Dalam Islam, Syaikh Husain Fadlullah
13. Etika Seksual dalam Islam, Murtadha Muthahhari
14. Fathimah Az-Zahra, Ibrahim Amini
15. Fiqih Imam Ja?far Shadiq [1], Muhammad Jawad Mughniyah
16. Fiqih Imam Ja?far Shadiq Buku [2], Muh Jawad Mughniyah
17. Fiqih Lima Mazhab, Muh Jawad Mughniyah
18. Fitrah, Murthadha Muthahhari
19. Gejolak Kaum Muda, Nasir Makarim Syirazi
20. Hak-hak Wanita dalam Islam, Murtadha Muthahhari
21. Imam Mahdi Figur Keadilan, Jaffar Al-Jufri (editor)
22. Kebangkitan di Akhirat, Nasir Makarim Syirazi
23. Keutamaan & Amalan Bulan Rajab, Sya?ban dan Ramadhan,Sayid Mahdi al-Handawi
24. Keluarga yang Disucikan Allah, Alwi Husein, Lc
25. Ketika Bumi Diganti Dengan Bumi Yang Lain, Jawadi Amuli
26. Kiat Memilih Jodoh, Ibrahim Amini
27. Manusia Sempurna, Murtadha Muthahhari
28. Mengungkap Rahasia Mimpi, Imam Ja?far Shadiq
29. Mengendalikan Naluri, Husain Mazhahiri
30. Menumpas Penyakit Hati, Mujtaba Musawi Lari
31. Metodologi Dakwah dalam Al-Qur?an, Husain Fadhlullah
32. Monoteisme, Muhammad Taqi Misbah
33. Meruntuhkan Hawa Nafsu Membangun Rohani, Husain Mazhahiri
34. Memahami Esensi AL-Qur?an, S.M.H. Thabatabai
35. Menelusuri Makna Jihad, Husain Mazhahiri
36. Melawan Hegemoni Barat, M. Deden Ridwan (editor)
37. Mengenal Diri, Ali Shomali
38. Mengapa Kita Mesti Mencintai Keluarga Nabi Saw, Muhammad Kadzim Muhammad Jawad
39. Nahjul Balaghah, Syarif Radhi (penyunting)
40. Penulisan dan Penghimpunan Hadis, Rasul Ja?farian
41. Perkawinan Mut?ah Dalam Perspektif Hadis dan Tinjauan Masa Kini, Ibnu Mustofa (editor)
42. Perkawinan dan Seks dalam Islam, Sayyid Muhammad Ridhwi
43. Pelajaran-Pelajaran Penting Dalam Al-Qur?an (1), Murtadha Muthahhari
44. Pelajaran-Pelajaran Penting Dalam Al-Qur?an (2), Murtadha Muthahhari
45. Pintar Mendidik Anak, Husain Mazhahiri
46. Rahasia Alam Arwah, Sayyid Hasan Abthahiy
47. Suara Keadilan, George Jordac
48. Yang Hangat dan Kontroversial dalam Fiqih, Ja?far Subhani
49. Wanita dan Hijab, Murtadha Muthahhari
Pustaka Hidayah 1. 14 Manusia Suci, WOFIS IRAN
2. 70 Salawat Pilihan, Al-Ustads Mahmud Samiy
3. Agama Versus Agama, Ali Syari?ati
4. Akhirat dan Akal, M Jawad Mughniyah
5. Akibat Dosa, Ar-Rasuli Al-Mahalati
6. Al-Quran dan Rahasia angka-angka, Abu Zahrah Al Najdiy
7. Asuransi dan Riba, Murtadha Muthahhari
8. Awal dan Sejarah Perkembangan Islam Syiah, S Husain M Jafri
9. Belajar Mudah Ushuluddin, Dar al-Haqq
10. Bimbingan Keluarga dan Wanita Islam, Husain Ali Turkamani
11. Catatan dari Alam Ghaib, S Abd Husain Dastaghib
12. Dari Saqifah Sampai Imamah, Sayyid Husain M. Jafri
13. Dinamika Revolusi Islam Iran, M Riza Sihbudi
14. Falsafah Akhlak, Murthadha Muthahhari
15. Falsafah Kenabian, Murthada Muthahhari
16. Gerakan Islam, A. Ezzati
17. Humanisme Antara Islam dan Barat, Ali Syari?ati
18. Imam Ali Bin Abi Thalib & Imam Hasan bin Ali Ali Muhammad Ali
19. Imam Husain bin Ali & Imam Ali Zainal Abidin Ali Muhammad Ali
20. Imam Muhammad Al Baqir & Imam Ja?far Ash-Shadiq Ali Muhammad Ali
21. Imam Musa Al Kadzim & Imam Ali Ar-Ridha Ali Muhammad Ali
22. Inilah Islam, SMH Thabataba?i
23. Islam Agama Keadilan, Murtadha Muthahhari
24. Islam Agama Protes, Ali Syari?ati
25. Islam dan Tantangan Zaman, Murthadha Muthahhari
26. Jejak-jejak Ruhani, Murtadha Muthahhari
27. Kepemilikan dalam Islam, S.M.H. Behesti
28. Keutamaan Fatimah dan Ketegaran Zainab, Sayyid Syarifuddin Al Musawi
29. Keagungan Ayat Kursi, Muhammad Taqi Falsafi
30. Kisah Sejuta Hikmah, Murtadha Muthahhari
31. Kisah Sejuta Hikmah [1], Murthadha Muthahhari
32. Kisah Sejuta Hikmah [2],Murthadha Muthahhari
33. Memilih Takdir Allah, Syaikh Ja?far Subhani
34. Menapak Jalan Spiritual, Muthahhari & Thabathaba?i
35. Menguak Masa Depan Umat Manusia, Murtadha Muthahhari
36. Menolak Isu Perubahan Al-Quran, Rasul Ja?farian
37. Mengurai Tanda Kebesaran Tuhan, Imam Ja?far Shadiq
38. Misteri Hari Pembalasan, Muhsin Qara?ati
39. Muatan Cinta Ilahi, Syekh M Mahdi Al-syifiy
40. Nubuwah Antara Doktrin dan Akal, M Jawad Mughniyah
41. Pancaran Cahaya Shalat, Muhsin Qara?ati
42. Pengantar Ushul Fiqh, Muthahhari & Baqir Shadr
43. Perayaan Maulid, Khaul dan Hari Besar Islam, Sayyid Ja?far Murtadha al-Amili
44. Perjalanan-Perjalanan Akhirat, Muhammad Jawad Mughniyah
45. Psikologi Islam, Mujtaba Musavi Lari
46. Prinsip-Prinsip Ijtihad Dalam Islam, Murtadha Muthahhari& M. Baqir Shadr
47. Rasulullah SAW dan Fatimah Ali Muhammad Ali
48. Rasulullah: Sejak Hijrah Hingga Wafat, Ali Syari?ati
49. Reformasi Sufistik, Jalaluddin Rakhmat
50. Salman Al Farisi dan tuduhan Terhadapnya, Abdullah Al Sabitiy
51. Sejarah dalam Perspektif Al-Quran, M Baqir As-Shadr
52. Tafsir Surat-surat Pilihan [1], Murthadha Muthahhari
53. Tafsir Surat-surat Pilihan [2], Murthadha Muthahhari
54. Tawasul, Tabaruk, Ziarah Kubur, Karamah Wali, Syaikh Ja?far Subhani
55. Tentang Dibenarkannya Syafa?at dalam Islam, Syaikh Ja?far Subhani
56. Tujuan Hidup, M.T. Ja?fari
57. Ummah dan Imamah, Ali Syari?ati
58. Wanita Islam & Gaya Hidup Modern, Abdul Rasul Abdul Hasan al-Gaffar
MIZAN 1. 40 Hadis [1], Imam Khomeini
2. 40 Hadis [2], Imam Khomeini
3. 40 Hadis [3], Imam Khomeini
4. 40 Hadis [4], Imam Khomeini
5. Akhlak Suci Nabi yang Ummi, Murtadha Muthahhari
6. Allah dalam Kehidupan Manusia, Murtadha Muthahhari
7. Bimbingan Islam Untuk Kehidupan Suami-Istri, Ibrahim Amini
8. Berhaji Mengikuti Jalur Para Nabi, O.Hasem
9. Dialog Sunnah Syi?ah, A Syafruddin al-Musawi
10. Eksistensi Palestina di Mata Teheran dan Washington, M Riza Sihbudi
11. Falsafah Pergerakan Islam, Murtadha Muthahhari
12. Falsafatuna, Muhammad Baqir Ash-Shadr
13. Filsafat Sains Menurut Al-Quran, Mahdi Gulsyani
14. Gerakan Islam, A Ezzati
15. Hijab Gaya Hidup Wanita Muslim, Murtadha Muthahhari
16. Hikmah Islam, Sayyid M.H. Thabathaba?i
17. Ideologi Kaum Intelektual, Ali Syari?ati
18. Ilmu Hudhuri, Mehdi Ha?iri Yazdi
19. Islam Aktual, Jalaluddin Rakhmat
20. Islam Alternatif, Jalaluddin Rakhmat
21. Islam dan Logika Kekuatan, Husain Fadhlullah
22. Islam Mazhab Pemikiran dan Aksi, Ali Syari?ati
23. Islam Dan Tantangan Zaman, Murtadha Muthahhari
24. Islam, Dunia Arab, Iran, Barat Dan Timur tengah, M Riza Sihbudi
25. Isu-isu Penting Ikhtilaf Sunnah-Syi?ah, A Syafruddin Al Musawi
26. Jilbab Menurut Al Qur?an & As Sunnah, Husain Shahab
27. Kasyful Mahjub, Al-Hujwiri
28. Keadilan Ilahi, Murtadha Muthahhari
29. Kepemimpinan dalam Islam, AA Sachedina
30. Kritik Islam Atas Marxisme dan Sesat Pikir Lainnya, Ali Syari?ati
31. Lentera Ilahi Imam Ja?far Ash Shadiq
32. Manusia dan Agama, Murtadha Muthahhari
33. Masyarakat dan sejarah, Murtadha Muthahhari
34. Mata Air Kecemerlangan, Hamid Algar
35. Membangun Dialog Antar Peradaban, Muhammad Khatami
36. Membangun Masa Depan Ummat, Ali Syari?ati
37. Mengungkap Rahasia Al-Qur?an, SMH Thabathaba?i
38. Menjangkau Masa Depan Islam, Murtadha Muthahhari
39. Menjawab Soal-soal Islam Kontemporer, Jalaluddin Rakhmat
40. Menyegarkan Islam, Chibli Mallat (*0
41. Menjelajah Dunia Modern, Seyyed Hossein Nasr
42. Misteri Kehidupan Fatimah Az-Zahra, Hasyimi Rafsanjani
43. Muhammad Kekasih Allah, Seyyed Hossein Nasr
44. Muthahhari: Sang Mujahid Sang Mujtahid, Haidar Bagir
45. Mutiara Nahjul Balaghah, Muhammad Al Baqir
46. Pandangan Dunia Tauhid,. Murtadha Muthahhari
47. Para Perintis Zaman Baru Islam,Ali Rahmena
48. Penghimpun Kebahagian, M Mahdi Bin Ad al-Naraqi
49. PersinggahanPara Malaikat, Ahmad Hadi
50. Rahasia Basmalah Hamdalah, Imam Khomeini
51. Renungan-renungan Sufistik, Jalaluddin Rakhmat
52. Rubaiyat Ummar Khayyam, Peter Avery
53. Ruh, Materi dan Kehidupan, Murtadha Muthahhari
54. Spritualitas dan Seni Islam, Seyyed Hossein Nasr
55. Syi?ah dan Politik di Indonesia, A. Rahman Zainuddin (editor)
56. Sirah Muhammad, M. Hashem
57. Tauhid Dan Syirik, Ja?far Subhani
58. Tema-Tema Penting Filsafat, Murtadha Muthahhari
59. Ulama Sufi & Pemimpin Ummat, Muhammad al-Baqir
YAPI
JAKARTA 1. Abdullah Bin Saba? dalam Polemik, Non Mentioned
2. Abdullah Bin Saba? Benih Fitnah, M Hashem
3. Al Mursil Ar Rasul Ar Risalah, Muhammad Baqir Shadr
4. Cara Memahami Al Qur?an, S.M.H. Bahesti
5. Hukum Perjudian dalam Islam, Sayyid Muhammad Shuhufi
6. Harapan Wanita Masa Kini, Ali Shari?ati
7. Hubungan Sosial Dalam Islam, Sayyid Muh Suhufi
8. Imam Khomeini dan Jalan Menuju Integrasi dan Solidaritas Islam, Zubaidi Mastal
9. Islam Dan Mazhab Ekonomi, Muhammad Baqir Shadr
10. Kedudukan Ilmu dalam Islam, Sayyid Muh Suhufi
11. Keluarga Muslim, Al Balaghah Foundation
12. Kebangkitan Di Akhirat, Nasir Makarim Syirazi
13. Keadilan Ilahi, Nasir Makarim Syirazi
14. Kenabian, Nasir Makarim Syirazi
15. Kota Berbenteng Tujuh, Fakhruddin Hijazi
16. Makna Ibadah, Muhammad Baqir Shadr
17. Menuju Persahabatan, Sayyid Muh Suhufi
18. Mi?raj Nabi, Nasir Makarim Syrazi
19. Nasehat-Nasehat Imam Ali, Non Mentioned
20. Prinsip-Prinsip Ajaran Islam, SMH Bahesti
21. Perjuangan Melawan Dusta, Bi?that Foundation
22. Persaudaraan dan Persahabatan, Sayyid Muh Suhufi
23. Perjanjian Ilahi Dalam Al-Qur?an, Abdul Karim Biazar
24. Rasionalitas Islam, World Shi?a Muslim Org.
25. Syahadah, Ali Shari?ati
26. Saqifah Awal Perselisihan Umat, O Hashem
27. Sebuah Kajian Tentang Sejarah Hadis, Allamah Murthadha Al Askari
28. Tauhid, Nasir Makarim Syirazi
29. Wasiat Atau Musyawarah, Ali Shari?ati
30. Wajah Muhammad, Ali Shari?ati
YAPI
Bangil 1. Akal dalam Al-Kafi, Husein al-Habsyi
2. Ajaran- ajaran Al-Quran, Sayid T Burqi & Bahonar
3. Bimbingan Sikap dan Perilaku Muslim, Al Majlisi Al-Qummi
4. Hawa Nafsu, M Mahdi Al Shifiy
5. Konsep Ulul Amri dalam Mazhab-mazhab Islam, Musthafa Al Yahfufi
6. Kumpulan Khutbah Idul Adha, Husein al-Habsyi
7. Kumpulan Khutbah Idul Fitri, Husein al-Habsyi
8. Metode Alternatif Memahami Al-Quran, Bi Azar Syirazi
9. Manusia Seutuhnya, Murtadha Muthahhari
10. Polemik Sunnah-Syiah Sebuah Rekayasa, Izzudddin Ibrahim
11. Pesan Terakhir Rasul, Non Mentioned
12. Pengantar Menuju Logika, Murtadha Muthahhari
13. Shalat Dalam Madzhab AhlulBait, Hidayatullah Husein Al-Habsyi
Rosdakarya 1. Catatan Kang Jalal, Jalaluddin Rakhmat
2. Derita Putri-Putri Nabi, M. Hasyim Assegaf
3. Fatimah Az Zahra, Jalaluddin Rakhmat
4. Khalifah Ali Bin Abi Thalib, Jalaluddin Rakhmat
5. Meraih Cinta Ilahi, Jalaluddin Rakhmat
6. Rintihan Suci Ahlul Bait Nabi, Jalaluddin Rakhmat
7. Tafsir Al fatihah: Mukaddimah, Jalaluddin Rakhmat
8. Tafsir Bil Ma?tsur, Jalaluddin Rakhmat
9. Zainab Al-Qubra, Jalaluddin Rakhmat
Al-Hadi 1. Al-Milal wan-Nihal, Ja?far Subhani
2. Buku Panduan Menuju Alam Barzakh, Imam Khomeini
3. Fiqh Praktis, Hasan Musawa
CV
Firdaus 1. Al-Quran Menjawab Dilema keadilan, Muhsin Qira?ati
2. Imamah Dan Khalifah, Murtadha Muthahhari
3. Keadilan Allah Qadha dan Qadhar, Mujtaba Musawi Lari
4. Kemerdekaan Wanita dalam Keadilan Sosial Islam, Hashemi Rafsanjani(et. al)
5. Pendidikan Anak: Sejak Dini Hingga Masa Depan, Mahjubah Magazine
6. Tafsir Al Mizan: Ayat-ayat Kepemimpinan, S.M.H. Thabathaba?i
7. Tafsir Al-Mizan: Surat Al-Fatihah, S.M.H. Thabathaba?i
8. Tafsir Al-Mizan: Ruh dan Alam Barzakh, S.M.H. Thabathaba?i
9. Tauhid: Pandangan Dunia Alam Semesta, Muhsin Qara?ati
10. Al-Qur?an Menjawab Dilema Keadilan, Muhsin Qara?ati
Pustaka Firdaus 1. Saat Untuk Bicara, Sa?di Syirazi
2. Tasawuf: Dulu dan Sekarang, Seyyed Hossein Nasr
Risalah
Masa 1. Akar Keimanan, Sayyid Ali Khamene?i
2. Dasar-Dasar Filsafat Islam[2], Bahesty & Bahonar
3. Hikmah Sejarah-Wahyu dan Kenabian [3], Bahesty & Bahonar
4. Kebebasan berpikir dan Berpendapat dalam Islam, Murtadha Muthahhari
5. Menghapus Jurang Pemisah Menjawab Buku al Khatib, Al Allamah As Shafi
6. Pedoman Tafsir Modern, Ayatullah Baqir Shadr
7. Kritik Terhadap Materialisme, Murtadha Muthahhari
8. Prinsip-Prinsip Islam [1], Bahesty & Bahonar
9. Syi?ah Asal-Usul dan Prinsip Dasarnya, Sayyid Muh. Kasyful Ghita
10. Tauhid Pembebas Mustadh?afin, Sayyid Ali Khamene?i
11. Tuntunan Puasa, Al-Balagha
12. Wanita di Mata dan Hati Rasulullah, Ali Syari?ati
13. Wali Faqih: Ulama Pewaris Kenabian,
Qonaah 1. Pendekatan
Sunnah Syi?ah, Salim Al-Bahansawiy
Bina Tauhid Memahami Al Qur?an, Murthadha Muthahhari
Mahdi Tafsir Al-Mizan: Mut?ah, S.M.H. Thabathabai
Ihsan Pandangan Islam Tentang Damai-Paksaan, Muhammad Ali Taskhiri
Al-Kautsar 1. Agar Tidak Terjadi Fitnah, Husein Al Habsyi
2. Dasar-Dassar Hukum Islam, Muhsin Labib
3. Nabi Bermuka Manis Tidak Bermuka Masam, Husein Al Habsyi
4. Sunnah Syi?ah Dalam Ukhuwah Islamiyah, Husain Al Habsyi
5. 60 Hadis Keutamaan Ahlul Bait, Jalaluddin Suyuti
Al-Baqir 1. 560 Hadis Dari Manusia Suci, Fathi Guven
2. Asyura Dalam Perspektif Islam, Abdul Wahab Al-Kasyi
3. Al Husein Merajut Shara Karbala, Muhsin Labib
4. Badai Pembalasan, Muhsin Labib
5. Darah Yang Mengalahkan Pedang, Muhsin Labib
6. Dewi-Dewi Sahara, Muhsin Labib
7. Membela Para Nabi, Ja?far Subhani
8. Suksesi, M Baqir Shadr
9. Tafsir Nur Tsaqalain, Ali Umar Al-Habsyi
Al-Bayan 1. Bimbingan Islam Untuk Kehidupan Suami Istri, Ibrahim Amini
2. Mengarungi Samudra Kebahagiaan, Said Ahtar Radhawi
3. Teladan Suci Kelurga Nabi, Muhammad Ali Shabban
As-Sajjad 1. Bersama Orang-orang yang Benar, Muh At Tijani
2. Imamah, Ayatullah Nasir Makarim Syirazi
3. Ishmah Keterpeliharaan Nabi Dari Dosa, Syaikh Ja?far Subhani
4. Jihad Akbar, Imam Khomeini
5. Kemelut Kepemimpinan, Ayatullah Muhammad Baqir Shadr
6. Kasyful Asrar Khomeini, Dr. Ibrahim Ad-Dasuki Syata
7. Menjawab Berbagai Tuduhan Terhadap Islam, Husin Alhabsyi
8. Nabi Tersihir, Ali Umar
9. Nikah Mut?ah Ja?far, Murtadha Al Amili
10. Nikah Mut;ah Antara Halal dan Haram, Amir Muhammad Al-Quzwainy
11. Surat-Surat Revolusi, AB Shirazi
Basrie
Press 1. Ali Bin Abi Thalib di Hadapan Kawan dan Lawan, Murtadha Muthahhari
2. Manusia Dan Takdirnya, Murtadha Muthahhari
3. Fiqh Lima Mazhab, Muhammad Jawad Mughniyah
Pintu Ilmu Siapa,
Mengapa Ahlul Bayt, Jamia?ah Al-Ta?limat Al-Islamiyah Pakistan
Ulsa Press 1. Mengenal Allah, Sayyid MR Musawi Lari
2. Islam Dan Nasionalisme, Muhammad Naqawi
3. Latar Belakang Persatuan Islam, Masih Muhajeri
4. Tragedi Mekkah Dan Masa Depan Al-Haramain, Zafar Bangash
5. Abu Dzar, Ali Syari?ati
6. Aqidah Syi?ah Imamiyah, Syekh Muhammad Ridha Al Muzhaffar
7. Syahadat Bangkit Bersaksi, Ali Syari?ati
Gua Hira 1. Kepemimpinan
Islam, Murtadha Muthahhari
Grafiti 1. Islam Syi?ah: Allamah M.H. Thabathaba?i
2. Pengalaman Terakhir Syah, William Shawcross
3. Tugas Cendikiawan Muslim, Ali Syaria?ti
Effar
Offset Dialog Pembahasan Kembali Antara Sunnah & Syi?ah Sulaim Al-Basyari & Syaraduddien Al ?Amili
Shalahuddin
Press 1. Fatimah Citra Muslimah Sejati, Ali Syari?ati
2. Gerbang Kebangkitan, Kalim Siddiqui
3. Islam Konsep Akhlak Pergerakan, Murtadha Muthahhari
4. Panji Syahadah, Ali Syari?ati.
5. Peranan Cendekiawan Muslim, Ali Syari?ati
Ats-Tsaqalain Sunnah
Syi?ah dalam Dialog, Husein Al Habsyi
Pustaka Kehidupan
Yang Kekal, Morteza Muthahari
Darut
Taqrib Rujuk
Sunnah Syi?ah, M Hashem
Al-Muntazhar 1. Fiqh Praktis Syi?ah Imam Khomeini, Araki, Gulfaigani, Khui
2. Ringkasan Logika Muslim, Hasan Abu Ammar
3. Saqifah Awal Perselisihan Umat, O Hashem
4. Tauhid: Rasionalisme Dan Pemikiran dalam Islam, Hasan Abu Ammar
Gramedia Biografi
Politik Imam Khomeini, Riza Sihbudi
Toha
Putra Keutamaan
Keluarga Rasulullah, Abdullah Bin Nuh
Gerbang
Ilmu Tafsir
Al-Amtsal (Jilid 1), Nasir Makarim Syirazi
Al-Jawad 1. Amalan Bulan Ramadhan Husein Al-Kaff
2. Mi?raj Ruhani [1], Imam Khomeini
3. Mi?raj Ruhani [2] Imam Khomeni
4. Mereka Bertanya Ali Menjawab, M Ridha Al-Hakimi
5. Pesan Sang Imam, Sandy Allison (penyusun)
6. Puasa dan Zakat Fitrah Imam Khomeini & Imam Ali Khamene?i
Jami?ah al-Ta?limat al-Islamiyah Tuntutan Hukum Syari?at, Imam Abdul Qasim
Sinar
Harapan 1. Iran Pasca Revolusi, Syafiq Basri
2. Perang Iran Perang Irak, Nasir Tamara
3. Revolusi Iran, Nasir Tamara
Mulla
Shadra 1. Taman Para Malaikat, Husain Madhahiri
2. Imam Mahdi Menurut Ahlul Sunnah Wal Jama?ah, Hasan Abu Ammar
Duta Ilmu 1. Wasiat Imam Ali, Non Mentioned
2. Menuju Pemerintah Ideal, Non Mentioned
Majlis Ta?lim Amben 114 Hadis Tanaman, Al Syeikh Radhiyuddien
Grafikatama
Jaya Tipologi Ali Syari?ati
Nirmala Menyingkap Rahasia Haji, Syeikh Jawadi Amuli
Hisab Abu
Thalib dalam Polemik, Abu Bakar Hasan Ahmad
Ananda Tentang Sosiologi Islam, Ali Syari?ati
Iqra Islam dalam Perspektif Sosiologi Agama, Ali Shari?ati
Fitrah Tuhan dalam Pandangan Muslim, S Akhtar Rizvi
Lentera
Antarnusa Sa?di Bustan, Sa?di
Pesona Membaca Ali Bersama Ali Bin Abi Thalib, Gh R Layeqi
Rajawali
Press 1. Tugas Cendekiawan Muslim, Ali Shari?ati
Bina
Ilmu Demonstran Iran dan Jum?at Berdarah di Makkah, HM Baharun
Pustaka
Pelita 1. 1. Akhirnya Kutemukan Kebenaran, Muh Al Tijani Al Samawi
2. Cara Memperoleh Haji Mabrur, Husein Shahab
3. Fathimah Az-Zahra: Ummu Abiha, Taufik Abu ?Alama
4. Pesan Terakhir Nabi, Non Mentioned
Pustaka 1. Etika Seksual dalam Islam, Morteza Muthahhari
2. Filsafat Shadra, Fazlur Rahman
3. Haji, Ali Syari?ati
4. Islam dan Nestapa Manusia Modern, Seyyed Hosein Nasr
5. Islam Tradisi Seyyed, Hosein Nasr
6. Manusia Masa Kini Dan Problem Sosial, Muhammad Baqir Shadr
7. Reaksi Sunni-Syi?ah, Hamid Enayat
8. Surat-Surat Politik Imam Ali, Syarif Ar Radhi
9. Sains dan Peradaban dalam Islam, Sayyed Hossein Nasr
Pustaka Jaya Membina Kerukunan Muslimin, Sayyid Murthadha al-Ridlawi
Islamic Center Al-Huda 1. Jurnal Al Huda (1)
2. Jurnal Al Huda (2)
3. Syiah Ditolak, Syiah Dicari, O. Hashem
4. Mutiara Akhlak Nabi, Syaikh Ja?far Hadi
Hudan
Press 1. Tafsir Surah Yasin, Husain Mazhahiri
2. Do?a-Do;a Imam Ali Zainal Abidin
Yayasan Safinatun Najah 1. 1. Manakah Jalan Yang Lurus (1), Al-Ustads Moh. Sulaiman Marzuqi Ridwan
2. Manakah Jalan Yang Lurus (2), Al-Ustads Moh. Sulaiman Marzuqi Ridwan
3. Manakah Jalan Yang Lurus (3), Al-Ustads Moh. Sulaiman Marzuqi Ridwan
4. Manakah Shalat Yang Benar (1), Al-Ustads Moh. Sulaiman Marzuqi Ridwan
Amanah Press Falsafah Pergerakan Islam, Murtadha Muthahhari
Yayasan Al-Salafiyyah Khadijah Al-Kubra Dalam Studi Kritis Komparatif, Drs. Ali S. Karaeng Putra
Kelompok
Studi Topika Hud-Hud
Rahmaniyyah, Dimitri Mahayana
Muthahhari
Press/Muthahhari Papaerbacks 1. Jurnal Al Hikmah (1)
2. Jurnal Al Hikmah (2)
3. Jurnal Al Hikmah (3)
4. Jurnal Al Hikmah (4)
5. Jurnal Al Hikmah (5)
6. Jurnal Al Hikmah (6)
7. Jurnal Al Hikmah (7)
8. Jurnal Al Hikmah (8)
9. Jurnal Al Hikmah (9)
10. Jurnal Al Hikmah (10)
11. Jurnal Al Hikmah (11)
12. Jurnal Al Hikmah (12)
13. Jurnal Al Hikmah (13)
14. Jurnal Al Hikmah (14)
15. Jurnal Al Hikmah (15)
16. Jurnal Al Hikmah (16)
17. Jurnal Al Hikmah (17)
18. Shahifah Sajjadiyyah, Jalaluddin Rakhmat (penyunting)
19. Manusia dan Takdirnya, Murtadha Muthahhari
20. Abu Dzar, Ali Syariati
21. Pemimpin Mustadha?afin, Ali Syariati
Serambi 1. Jantung Al-Qur?an, Syeikh Fadlullah Haeri
2. Pelita Al-Qur?an, Syeikh Fadlullah Haeri
Cahaya Membangun
Surga Dalam Rumah Tangga, Huzain Mazhahiri
(Non Mentioned) 1. Sekilas Pandang Tentang Pembantain di Masjid Haram, Non Mentioned
2. Jumat Berdarah Pembantaian Kimia Rakyat Halajba 1988, Non Mentioned
3. Al-Quran dalam Islam, MH Thabathabai
4. Ajaran-Ajaran Asas Islam, Behesti
5. Wacana Spiritual, Tabligh Islam Program
6. Keutamaan Membaca Juz Amma, Taufik Yahya
7. Keutamaan Membaca Surah Yasin, Waqiah, Al Mulk, Taufik Yahya
8. Keutamaan Membaca Surah Al-Isra & Al-Kahfi, Taufik Yahya
9. Bunga Rampai Keimanan, Taufik Yahya
10. Bunga Rampai Kehidupan Sosial, Taufik Yahya
11. Bunga Rampai Pendidikan, Husein Al-Habsyi
12. Hikmah-Hikmah Sholawat ,Taufik Yahya
13. Bunga Rampai Pernikahan, Taufik Yahya
14. Hikmah-Hikmah Puasa, Taufik Yahya
15. Hikmah-Hikmah Kematian, Taufik Yahya
16. Wirid Harian, Non Mentioned
17. Do?a Kumay,l Non Mentioned
18. Do?a Harian, Non Mentioned
19. Do?a Shobah, Non Mentioned
20. Do?a Jausyan Kabir, Non Mentioned
21. Keutamaan Shalat Malam Dan Do?anya, Non Mentioned
22. Do?a Nutbah, Non Mentioned
23. Do?a Abu Hamzah Atsimali, Non Mentioned
24. Do?a Hari Arafah (Imam Husain), Non Mentioned
25. Do?a Hari Arafah (Imam Sajjad), Non Mentioned
26. Do?a Tawassul, Non Mentioned
27. Do?a Untuk Ayah dan Ibu, Non Mentioned
28. Do?a Untuk Anak, Non Mentioned
29. Do?a Khatam Qur?an, Non Mentioned
30. Doa Sebelum dan Sesudah Baca Qur?an, Non Mentioned
31. Amalan Bulan Sya?ban dan Munajat Sya?baniyah, Non Mentioned
Diposting oleh qoffa di 7/26/2008 06:18:00 PM 0 komentar