Kamis, 04 September 2008

JATI DIRI ISLAM


JATI DIRI ISLAM
Ditengah-tengah kaum cendikiawan muslim,terdapat orang-orang yang heran terhadap pembicaraan seputar jati diri islam.Mereka bertanya-tanya tentang apakah terdapat jati diri muslim yang bersumber dari islam? Namun anehnya mereka tidak menampakkan keheranan ketika berbicara tentang jati diri orang arab,orang eropa,orang jawa;tetapi mereka begitu terkejut ketika berbicara tentang jati diri Islam.
ini merupakan fenomena penyakit akal yang telah menjalar pada pemuda-pemuda kita yang tumbuh karena terputusnya hubungan yang hakiki antara mereka dan Islam,dan akibat dari terlalu dominanya pemikiran-pemikiran Barat terhadap mereka.
Islam adalah aqidah yang univrsal yang mengatur kehidupan manusia yang mana tidak ada satu aspek pun yang dilupakan olehnya. Akidah yang begitu komperensif dan universal ini semestinya menciptakan pada pemeluknya suatu keterkaitan kuat yang tampak pada perilaku mereka.Oleh karena itu,sangatlah aneh jika tidak ada jati diri ialam yang independen.
Sesungguhnya seorang muslim mengekspresikan eksistensinya yang khusus melalui muamalah ( hubungan ) dengan Allah SWT dengan apa yang dimilikinya dari kemampuan spiritual, dan melalui interaksi dengan alam dengan apa yang dimilikinya dari kemampuan rasional, dan melalui interaksi dengan masyarakat dengan apa yang dimilikinya dari akhlak. Ketiga unsur ini yaitu spiritual,akal,dan akhlak adalah unsur unsur pertama dalam jati diri Islam. Tidak mungkin terdapat pribadi islam yang tidak memiliki unsur-unsur tersebut, harus ada akal yang hidup,yang bergerak,yang dinamis,yang terbuka;dan harus ada moral yang tinggi,yang ideal;begitu juga harus ada sisi spiritual yang lembut yang suci sehingga menciptakan pribadi muslim yang ideal. Inilah yang berusaha digapai oleh islam dan diperhatikannya sungguh-sungguh,yaitu pembentukan figur muslim yang memiliki kekuatan-kekuatannya yaitu akal dan kemampuanberinteraksidengan dunia dan sekelilingnya,moral yang dengannya ia berinteraksi dengan masyarakat,serta spiritual yang menghubungkannya dengan Sang pencipta Allah SWT.
Jadi jelas,tiga kekuatan ini dalam pribadi muslimtidaklah berlawanan,tapi satu sama lain saling berinteraksi dan memiliki ikatan yang kuat serta saling menyempurnakan. Manusia yang eksestensinya tebangun atas tiga fondasi ini adalah manusia yang mengekspresikan dirinya dalam kehidupan sehari-hari serta pergaulannya dengan orang lain,berdasarkan prinsip-prinsip akhlaknya.Sehingga tidak terdapat dalam keberadaan muslim ini pemisah antara perilaku realistis dan prinsip-prinsip yang diyakininya,sebagaimana kita lihat pada manusia biasanya.
Sesungguhnya kepribadian yang bersumber dari pemelukan aqidah akan memuluskan jalan dan meletakkan solusi-solusi serta mendorong untuk bertindak. Hal ini menciptakan pada setiap pribadi muslimsuatu ekstensi yang istimewa dan independen yang tidak ada sekutu didalamnya. Lalu hal ini memberikan kepadanya kekayaan internal dan kesuburan batin. Maka dari itu ia yang menguasai realitas dan menciptakannya bukan sebaliknya.
Akibat dari kemerosotan dan hilangnya jati diri pada manusia maka ia tak mampu menciptakan masa depannya dan ia pun tidak dapat memberikan sumbangannya dalam menciptakan masa depan orang lain. Manusia yang kehilangan jati diri akan tenggelam dalam alm dan lingkungan sekitarnya, ia akan dirampok oleh kehidupan dialamnya, ia akn menjadi budak dari realitas,materi,dan orang-orang yang mengelilinginya. Bahkan ia menjadi manusia yang tenggelam ole arus yang tidak ikut serta dalam membentuknya. Dan akibat dari hilangnya jati diri pada masyarakat adalah ketidak mampuan mereka menciptakan suatu model peradaban yang bersumber dari pandangan-pandangan mereka terhadap dunia,kehidupan,dan manusia.
Inilah situasi yang dialami oleh kaum muslim sekarang. Mereka telah kehilangan unsur-unsur utama dari jati dirinya yang khusus yang bersumber dari Islam. Oleh karena itu, mereka tidak mampu, dalam batasan-batasan realitasnya yang sekarang,untuk menciptakan suatu peradaban teladan yang islami,dan mereka dari isisi yang lain terpaksa mengadopsi suatu model peradaban yang dominan di dunia,sehingga ini justru membuat mereka jauh dari islam karena tidak mampu mengaktualisasikan prinsip-prinsip islam dalam realitas sehari-hari.
Terdapat dampak buruk lain akibat hilangnya jati diri islam pada muslim kontemporer. Hal ini tampak jelas ketika kita mengamati bahwa eksitensi islam di dunia tidak hanya terbatas pada batasan geografis atau ras khusus,namun ia meluas dan mencakup berbagai wilayah geografis dan ras ( bangsa ). Dengan adanya kepribadian islam,maka ia sendiri akn menciptakan arus pemikiran yang kualitatif yang menyusup pada semua masyarakat islam di dunia,sehingga menjadikan ekstitensi islam sebaagai fenomena yang bersatu dan terkait yang tidak ada tandingannya.
Meskipun semua kekuatan yang menentang islam bersatu untuk menghancurkankaum muslim dan memecah belah kesatuan mereka,namun di tengah-tengah negeri islam terdapat jati diri islam yang terpancar dari sebagian kaum muslim yang sadar,yang mana pemikiran-pemikiran yang kotor tidak dapat mencemari mereka.Dan mereka yang bekerja di bidang dakwah islam dalam bidang pemikiran hendaklah mencurahkan sebagian besar konsentrasi mereka untuk menghidupkan jati diri ini dan menyebarkan pada kaum muslim sesuai dengan kemampuan.

Allah berfirman : "Sesungguhnya seorang mu'min adalah jika disebut nama Allah bergetarlah hatinya dan jika ditampakkan kebesaran-kebesarannya akan bertambah keimanannya dan kepada Allahlah mereka bertawakkal."

Tidak ada komentar: